Nasib Program Kartu Prakerja Tahun 2025 Menunggu Keputusan Prabowo Subianto
Keberlanjutan program Kartu Prakerja sangat penting, hal itu ditunjukkan dengan sejumlah capaian yang diperoleh.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso menyebut bahwa keberlanjutan program Prakerja ke depannya berada di tangan presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Namun, kata Susiwijono, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) mendorong agar program Kartu Prakerja bisa berlanjut di pemerintahan mendatang.
- Prabowo Mau Tambah Jumlah Kementerian, Bagaimana Nasib PNSnya?
- NasDem Tak Incar Kursi Menteri Kabinet Prabowo: Kita Bukan Berjuang Sejak Awal di Pilpres
- Info Terbaru: Program Kartu Prakerja Berlanjut di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nilai Manfaat Rp4,2 Juta per Orang
- Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Program Kartu Prakerja
"Semuanya sangat relevan dan mestinya sangat positif untuk keberlanjutannya, namun tetap saja nanti kita akan di pemerintahan baru, kita berharap ini nanti dilanjutkan. Keputusan akhir tetap ada di pemerintahan baru," kata Susiwijono dalam acara Media Briefing : 5 Tahun Prakerja, Merayakan Prakerja, Merayakan #JadiBisa di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (2/10).
Susiwijono menilai, keberlanjutan program Kartu Prakerja sangat penting, hal itu ditunjukkan dengan sejumlah capaian yang diperoleh selama lima tahun program itu berlangsung sejak 2020 hingga 2024.
Misalnya, berdasarkan Riset Presisi Indonesia (2021), penerima perempuan Prakerja mengalami peningkatan pendapatan sebesar 33 persen lebih tinggi dibanding non penerima perempuan.
Selanjutnya, hasil Studi Svara Institute (2023) menemukan peningkatan pendapatan penerima Prakerja hingga 17,6 persen lebih tinggi dibanding non penerima.
"Jadi secara program kita mendorong kelanjutan program Prakerja ini karena seperti yang tadi saya sampaikan, capaian-capaian angkanya tadi dan saya kira posisi saat ini akan semakin penting apalagi kalau isunya masalah pembukaan lapangan kerja, isu yang terkait tenaga kerja kita, apalagi nanti isu kelas menengah," ujarnya.
Sejalan dengan itu, banyak manfaat yang dirasakan peserta dengan kehadiran Prakerja. Berdasarkan Hasil Rapid Assessment TNP2K (2020) mencatat 92 persen penerima mengalami peningkatan kompetensi, dan Sakernas BPS 2024 mencatat sebesar 92 persen penerima menganggap Program Kartu Prakerja meningkatkan keterampilan kerja.
Pengembangan Kompetensi Kerja
Program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan berupa beasiswa pelatihan yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan/atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil.
Prakerja memberikan akses pelatihan untuk upskilling dan reskilling kepada WNI usia 18-64 tahun agar bisa beradaptasi dengan perubahan dunia kerja. Prakerja juga menjadi bagian dari upaya yang mendorong pendidikan sepanjang hayat khususnya bagi orang dewasa.
Sejak diluncurkan pada April 2020 hingga saat ini, Prakerja telah memberikan akses skilling, reskilling dan upskiling kepada lebih dari 18,9 juta orang penerima. Selama 2020-2022, Prakerja menjadi bagian Program Pemulihan Ekonomi Nasional akibat pandemi COVID-19.
Seiring dengan berakhirnya pandemi, mulai tahun 2023 Prakerja diimplementasikan dengan skema normal. Setiap peserta memperoleh manfaat berupa beasiswa pelatihan sebesar Rp3,5 juta yang bisa dimanfaatkan untuk mengikuti berbagai pelatihan baik moda webinar, tatap muka, maupun pembelajaran mandiri, yang tersedia di ekosistem Prakerja.