Negara Boleh Saja Punya Utang, tapi Ada Syaratnya
Ekonom Josua Pardede menyebut, ada dua indikator kesehatan utang sebuah negara. Pertama besarnya rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto atau PDB. Batas aman rasio utang terhadap PDB yakni 60 persen.
Hampir setiap negara di dunia memiliki utang. Penarikan utang dilakukan untuk berbagai alasan dan keperluan.
Ekonom Josua Pardede menyebut, ada dua indikator kesehatan utang sebuah negara. Pertama besarnya rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto atau PDB. Batas aman rasio utang terhadap PDB yakni 60 persen.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
"Ukuran standar 60 persen dari PDB, kalau di atas rasio itu kurang sehat," kata Josua saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Kamis (11/5).
Batas maksimal tersebut telah disepakati negara-negara di dunia dalam sebuah konvensi internasional. Hanya saja, setiap negara memiliki pertimbangan atau kebijakan tertentu jika rasio utang terhadap PDB melebihi 60 persen.
Sejumlah negara maju pun berani melewati batas aman penarikan utang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Kedua, indikator kesehatan utang sebuah negara tercermin dari produktivitas penarikan utang. Utang yang sehat harus berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi sebuah negara.
"Penarikan utang harus bisa mendorong pertumbuhan ekonomi," kata dia.
Artinya, penarikan utang digunakan untuk membiayai program-program yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Seperti yang dilakukan pemerintah Indonesia, menarik utang untuk pembangunan infrastruktur, industri manufaktur dan lainnya.
Sebaliknya, jika utang yang dicetak tidak produktif, walhasil bisa membuat utang terus menumpuk hingga berisiko gagal bayar.
"Jadi harus ada produktivitas dari penarikan utang," kata dia.
(mdk/idr)