Nekat Resign dari Pekerjaan, Pemuda 25 Tahun Ini Raup Cuan Ratusan Juta dari Jual Donat
Ayahnya pernah menjual donat saat kecil jadi modal Ega mantap berwirausaha.
Ayahnya pernah menjual donat saat kecil jadi modal Ega mantap berwirausaha.
- Nekat Resign dari Karyawan BUMN Bergaji Tinggi, Pria Ini Pilih Jadi Peternak Lele di Kampung
- Nekat Resign dari BUMN, Pria Ini Jual Keripik Kentang Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah per Bulan
- Resign Kerja dan Nekat Buka Usaha Donat, Pemuda 25 Tahun Ini Raup Omzet Rp230 Juta per Bulan
- Resign jadi Manajer Keuangan di BUMN, Kini Pria Ini Sukses Jualan Kripik Kentang Omzet Puluhan Juta, Modal Awal Hanya Rp300 Ribu
Nekat Resign dari Pekerjaan, Pemuda 25 Tahun Ini Raup Cuan Ratusan Juta dari Jual Donat
Siapa sangka menjadi seorang penjual kue donat dapat menghasilkan keuntungan hingga ratusan juta rupiah.
Dengan nilai keuntungan itu, Ega Nur Akbar Malik bak seorang pejabat tinggi di sebuah perusahaan.
Namun, bukan proses sederhana yang harus dilalui oleh pemuda asal Tasikmalaya, Jawa Barat itu.
Ega, yang masih berusia 25 tahun nekat berhenti dari pekerjaannya.
Dia merasa bosan dengan rutinitas sebagai karyawan.
"Kebetulan sebelumnya saya dapat di Bekasi, kerja di ritel di salah satu mal selama 1,5 tahun. Saya ngerasa ternyata kerja tuh begini-begini yang namanya rutinitas setiap hari nah saat itu saya memutuskan resign,"
kenang Ega dikutip melalui akun YouTube naikkelas, Jumat (10/5).
Usai mundur dari pekerjaan, Ega langsung bergegas untuk mendatangi Ayahnya agar diajarkan cara membuat donat yang enak.
Mengingat, ayahnya pernah bekerja sebagai penjual donat di saat masih kecil.
"Akhirnya saya pulang ke Tasik, yang saya lakukan pertama itu langsung ke datang ke bapak saya, pak tolong ajarin bikin donat itu," ujarnya.
Bak gayung bersambut, sangat Ayah pun dengan senang hati mengajari buah hatinya untuk membuat donat.
Meski demikian, kesuksesan tak langsung datang terhadap usahanya.
Akibat keterbatasan modal, Ega mengaku hanya mampu menjajakan jualannya melalui gerobak pinggir jalan.
Dia juga hanya mampu membeli mesin pembuat donat ala kadarnya karena keterbatasan dana.
"Waktu itu hanya dengan bermodalkan apa adanya, kalau nggak salah beli gerobak sama mesin yang kapasitasnya 5 kilogram cuma itu aja, nggak ada lagi (buat) modal usaha," bebernya.
Namun, dengan ketelitiannya memilih bahan-bahan yang berkualitas perlahan donat buatannya yang diberi nama merek Donat Si Bungsu, mulai dikenal banyak orang.
Saat ini, rata-rata penjualan donat miliknya berkisar 2.000 buah per hari.
Selain itu, dia juga telah memiliki sebanyak 11 outlet toko donat yang tersebar di berbagai wilayah Tasikmalaya.
Tak heran, jika kini pendapatan Ega mampu mengalahkan direksi perusahaan hanya dari bermodalkan kue donat.
"Sekarang penjualan donat si Bungsu setiap hari rata-rata sekitar 2.000, Rp4.000 dikali 2.000 kira-kira Rp200 sampai Rp230 juta per bulan," urainya.