Neraca Dagang Kuartal I-2021 Surplus, Sinyal Positif Pemulihan Ekonomi
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada kuartal I 2021 mengalami surplus USD5,52 miliar. Surplus neraca perdagangan pada awal tahun ini menjadi sinyal positif bagi pemulihan ekonomi nasional.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada kuartal I 2021 mengalami surplus USD5,52 miliar. Surplus neraca perdagangan pada awal tahun ini menjadi sinyal positif bagi pemulihan ekonomi nasional.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, surplus neraca perdagangan pada kuartal I 2021 ini terjadi karena adanya kenaikan baik dari sisi ekspor yang tumbuh 17,11 persen dan impor naik 10,76 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (yoy).
-
Bagaimana BPS berperan dalam penyusunan kebijakan pemerintah? BPS memiliki peran yang sangat vital dalam memberikan data statistik yang akurat dan terpercaya. Serta dalam mendukung penyusunan kebijakan pemerintah, dan dalam menunjang kepentingan masyarakat umum.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendukung Kemandirian Ekonomi Nasional? Nicke Widyawati menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan untuk Kategori Kemandirian Ekonomi yang diberikan kepadanya Menurutnya, kemandirian ekonomi tidak terlepas dari kemandirian energi, karena energi adalah katalis untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara.
-
Apa yang dilakukan Bappenas untuk membantu dalam alokasi pembiayaan? Ini meliputi lokasi pembiayaan berdasarkan prioritas nasional pada sektor dan proyek strategis nasional yang berkelanjutan, pengembangan model investasi publik dan portofolio pembiayaan pembangunan, dan pelaksanaan kajian terkait koordinasi kelembagaan yang terlibat berikut sumber daya manusia dan pembiayaannya.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
"Jadi kembali indikator ekspor impor ini menunjukan bahwa manufaktur kita mulai bergerak, investasi mulai bergerak," kata dia dalam rilis BPS, di Kantornya, Jakarta, Kamis (15/4).
Dia mengatakan, berbagai indikator yang mulai positif ini bisa memberi kepercayaan bahwa pemulihan ekonomi nasional akan mampu dicapai tahun ini. Selain itu, pemerintah juga terus berupaya mempercepat program vaksinasi untuk menangani pandemi.
"Tentunya semua berharap pada tahun 2021 ini ekonomi Indonesia akan pulih. Kita lihat program vaksinasi mulai berjalan lancar, tentunya kita semua harus tetap patuh pada protokol kesehatan," ungkapnya.
Selanjutnya
Selama Januari-Maret 2021, nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar USD48,9 miliar atau naik dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar USD41,76 miliar. Impor juga tercatat naik menjadi USD43,38 miliar dibandingkan USD39,17 miliar pada Januari-Maret 2020.
Sementara secara historis, surplus neraca perdagangan pada kuartal I 2021 juga lebih baik dibandingkan lima tahun lalu. Surplus tercatat hanya USD1,77 miliar di 2016, surplus USD4,11 di 2017, surplus USD260 juta di 2018, surplus USD50 juta di 2019, dan USD2,59 miliar di 2020.
"Jadi dengan performa ekspor impor yang sangat bagus selama Januari-Maret ini tentunya dia akan akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi triwulan I yang nanti akan kita rilis pada pada tanggal 5 Mei bulan depan," jelasnya.
Adapun ekspor impor yang baru saja dirilis BPS ini hanya nilai ekspor impor barang saja. Nanti masih ada tambahan mengenai ekspor impor jasa yang menjadi pelengkap di dalam penghitungan pertumbuhan ekonomi.
"Tetapi tentunya kembali bahwa bagusnya pertumbuhan ekspor impor ini pasti akan berpengaruh positif kepada triwulan I, Berapa pertumbuhan ekonominya? nanti akan kita lihat pada tanggal 5 Mei," tandasnya.
(mdk/bim)