Netanyahu Jadi Sorotan Setelah Pidato di Depan Kongres AS, Ternyata Kekayaannya Rp1,3 Triliun
Netanyahu memiliki dua gelar yaitu sarjana arsitektur dan magister bisnis.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu berpidato di depan Kongres Amerika Serikat.
Untuk keempat kalinya, Netanyahu berpidato demi menggalang dukungan atas perang Israel di Gaza.
Dalam pidatonya, Netanyahu bahkan sempat mengatakan korban sipil yang tewas di Rafah, Gaza, nyaris tidak ada.
Dilansir the Times of Israel, berikut ucapan lengkap Netanyahu saat menyebut korban sipil tewas tidak ada:
- Ini Daftar Kebohongan Netanyahu Saat Pidato di Depan Kongres AS
- Jadi Tamu Kehormatan, Sosok Manusia Terkaya di Dunia Hadiri Pidato Netanyahu di Depan Kongres AS
- Ini Sosok Anggota Kongres AS yang Tak Ikut Tepuk Tangan Saat Netanyahu Pidato Penuh Kebohongan, Justru Pajang Tulisan 'Penjahat Perang'
- Penuh Klaim dan Kebohongan, Pidato Netanyahu di Depan Kongres AS Disambut Tepuk Tangan Riuh Hadirin
"Namun, bagi minoritas yang mungkin tertipu oleh jebakan Hamas, saya sarankan Anda mendengarkan Kolonel John Spencer. John Spencer adalah kepala studi perang kota di West Point. Dia mempelajari setiap konflik kota besar--saya akan mengatakan dalam sejarah modern-- tetapi dia mengoreksi saya. Tidak. Dalam sejarah."
Israel, kata dia, telah menerapkan lebih banyak tindakan pencegahan untuk mencegah kerugian sipil daripada militer mana pun dalam sejarah dan melebihi apa yang diharuskan oleh hukum internasional.
"Itulah mengapa, meskipun banyak kebohongan yang Anda dengar, perang di Gaza memiliki salah satu rasio terendah antara kombatan dan korban non-kombatan dalam sejarah perang kota."
Pidato itu sontak memantik geram publik. Sosok kontroversial yang menjadi perdana menteri sebanyak tiga kali itu memang dikenal karena arogansinya dan banyak menyampaikan kebohongan.
Dilansir dari celebrity net worth, Netanyahu lahir pada tahun 1949 di Tel Aviv. Dia tumbuh besar di Philadelphia dan Yerusalem. Setelah lima tahun bertugas, Netanyahu terluka dalam sebuah operasi saat bertugas di unit pasukan khusus elit Pasukan Pertahanan Israel, Sayeret Matkal.
Netanyahu memegang dua gelar dari MIT: sarjana arsitektur dan magister bisnis. Pada akhir tahun 1970-an, setelah bertugas sebagai konsultan untuk Boston Consulting Group, ia kembali ke Israel dan terjun ke dunia politik.
Dari tahun 1996 hingga 1999, Netanyahu menjabat sebagai perdana menteri untuk pertama kalinya.
Dia kembali menduduki jabatan tersebut pada tahun 2009 dan menjabat hingga tahun 2021, menjadikannya perdana menteri Israel pertama yang memenangkan empat masa jabatan berturut-turut. Ia terpilih lagi pada tahun 2022 untuk menjabat untuk masa jabatan keenam.
Menurut laporan ET Now, Benjamin Netanyahu memiliki kekayaan bersih sebesar USD80 juta atau setara Rp1,3 triliun.
Menurut laporan di caclubindia.com, Netanyahu telah menjadi salah satu perdana menteri terkaya di dunia, dengan kekayaannya meningkat sebesar 400 persen setiap tahunnya.
Netanyahu adalah tokoh yang memecah belah di Israel dan di seluruh dunia.
Ia bersikap keras terhadap Palestina dan merupakan pendukung kuat permukiman Israel di wilayah yang diduduki. Hubungan dekatnya dengan Amerika Serikat dan pengelolaan skandal korupsinya juga menuai kritik.
Banyak warga Israel masih menganggap Netanyahu sebagai tokoh populer meskipun ada berbagai masalah. Ia dianggap sebagai pemimpin yang cakap yang dapat melindungi Israel di wilayah berbahaya.