New priok selesai, kapasitas kontainer ditarget jadi 11,5 juta Teus
Terminal peti kemas Kalibaru atau New Priok Container Terminal atau NPCT I siap melayani kebutuhan jasa kepelabuhanan.
Kapasitas total terminal kontainer Pelabuhan Tanjung Priok ditargetkan akan mencapai 11,5 juta TEUS per tahun setelah pembangunan Terminal Kalibaru selesai seluruhnya.
"Terminal peti kemas Kalibaru atau New Priok Container Terminal atau NPCT I siap melayani kebutuhan jasa kepelabuhanan khususnya untuk kargo peti kemas," kata Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G Masassya saat peresmian pengoperasian NPCT 1 di Jakarta, Selasa (13/9).
-
Apa fungsi utama Stasiun Tanjung Priok di awal pembangunannya? Mengutip buku Informasi Perkereta Apian 2014 oleh Departemen Perhubungan (Dephub), stasiun ini awalnya untuk menunjang perekonomian Batavia abad ke-19.
-
Dimana lokasi pembangunan Stasiun Tanjung Priok yang baru? Pembangunan terus berlangsung hingga hari peresmian pada 6 April 1925.
-
Bagaimana desain atap Stasiun Tanjung Priok? Centraal Station Amsterdam.
-
Apa saja infrastruktur yang dibangun di Pulau Taliabu? Sebagai informasi, pada tahun 2023 melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) telah dilakukan pekerjaan sejumlah infrastruktur di dalam ibu kota Pulau Taliabu. Pengerjaan infrastruktur tersebut, di antaranya pembuatan drainase, peningkatan jalan, lampu jalan, dan median jalan.
-
Dimana infrastruktur di Pulau Taliabu dibangun? Sampai saat ini kita sudah buka badan jalan lingkar Pulau Taliabu kurang lebih 200 km sekian.
-
Kapan Danau Setu Patok dibangun? Adapun menurut sejarah, Setu Patok merupakan danau buatan dari yang sebelumnya merupakan leuwi atau bagian dari sungai.
Terminal peti kemas Kalibaru sebenarnya telah dioperasikan secara komersial sejak 18 Agustus 2016. Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan pengoperasian terminal tersebut pada Selasa ini, didampingi oleh Menko bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan, Menhub Budi Karya Sumadi dan Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Terminal itu dioperasikan joint venture company antara Pelindo II (IPC) TPK dan Konsorsium Mitsui-PSA-NYK Line yaitu PT New Priok Container Terminal One (NPCT1). Terminal tersebut berkapasitas 1,5 juta TEUS per tahun.
Terminal Kalibaru dibangun untuk meningkatkan kapasitas secara bertahap guna mengantisipasi pertumbuhan arus peti kemas dan kargo Pelabuhan Tanjung Priok.
Kapasitas penanganan peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok yang semula sekitar 5 juta TEUs per tahun pada 2009-2010, ditanggulangi dengan program jangka pendek dengan penataan konfigurasi terminal, penambahan peralatan dan penataan pola operasi menjadi 7 juta TEUs per tahun.
"Diharapkan kehadiran Terminal peti kemas Kalibaru dapat memperlancar arus kapal dan barang dalam perdagangan domestik dan internasional," kata Elvyn.
Ke depan, IPC akan membangun kapasitas, konektivitas dan integrasi logistik maritim. "Besar harapan kami Terminal peti kemas Kalibaru juga dapat memperkuat rantai logistik Indonesia dan dunia serta mampu memperkuat daya saing dan perdagangan Indonesia di kancah dunia," kata Elvyn.
Baca juga:
Pagi ini Jokowi akan resmikan Terminal Peti Kemas Kalibaru
Kunjungi Tanjung Priok, Menhub cek kesiapan NPCT1
Persaingan usaha dinilai jadi sebab kemacetan kapal di Tanjung Priok
21 Paket sabu ditinggalkan pemiliknya di Pelabuhan Priok
Tarik pemudik, pemerintah didorong benahi terminal Tanjung Priok