Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Melemah ke Level Rp16.500 per USD di Perdagangan Hari Ini
Melansir laman Bloomberg, nilai Tukar Rupiah melemah 46,5 poin atau 0,28 persen dari level sebelumnya pada pada pembukaan perdagangan Jumat (21/6) pagi.
Tren pelemahan nilai tukar Rupiah disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, tren penguatan indeks dollar AS masih akan berlanjut di kisaran 105,60 pada hari ini.
Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Melemah ke Level Rp16.500 per USD di Perdagangan Hari Ini
Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Melemah ke Level Rp16.500 per USD di Perdagangan Hari Ini
- Ternyata, Ini Buat Kurs Rupiah Anjlok Hingga Sentuh Level Rp16.420 per USD
- Nilai Tukar Rupiah Anjlok Nyaris Sentuh Level Rp16.300 per USD, Jokowi: Ketidakpastian Hantui Semua Negara
- Nilai Tukar Rupiah Sentuh Level Rp16.000, Gubernur BI: Nggak Usah Kaget, Nggak Usah Bingung
- Nilai Tukar Rupiah Kembali di Bawah Rp16.000, Asalkan Bisa Penuhi Syarat Berikut Ini
Pengamat Pasar Keuangan, Ariston Tjandra memperkirakan bahwa potensi pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih akan terus terjadi. Bahkan, mata uang garuda berpotensi melemah ke level Rp16.500 per USD pada transaksi perdagangan hari ini.
"Potensi pelemahan ke arah Rp16.500, dengan support di sekitar Rp16.380," ujar Ariston di Jakarta, Jumat (21/6).
Ariston menyebut tren pelemahan nilai tukar Rupiah disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, tren penguatan indeks dollar AS masih akan berlanjut di kisaran 105,60 pada hari ini.
"Potensi pelemahan Rupiah masih terbuka terhadap dolar AS hari ini melihat indeks dolar AS yang masih bergerak naik pagi ini," ungkapnya.
Kedua, kebijakan bank sentral AS The Fed yang masih enggan menurunkan suku bunga acuan juga akan mendorong pergerakan mata uang dolar AS ke level yang lebih tinggi. Alhasil, sejumlah mata uang dunia termasuk Rupiah berpotensi mengalami pelemahan lebih dalam.
"Sentimen pelemahan Rupiah masih sama, soal The Fed yang kelihatan enggan terburu-buru menaikan suku bunga acuannya," bebernya.
Dari sisi internal, Ariston menyoroti langkah intervensi Bank Indonesia (BI) yang tidak melakukan perubahan kebijakan suku bunga. Meski demikian, optimalisasi instrumen seperti Sekuritas Rupiah Bank Indonesia atau SRBI dapat menarik dolar AS masuk ke Indonesia untuk mengurangi pelemahan Rupiah.
"Kemarin BI juga tidak melakukan perubahan kebijakan suku bunga . Tapi BI bisa memakai instrumen lain untuk menarik dolar masuk ke Indonesia seperti SRBI," ujarnya.
Melansir laman Bloomberg, nilai Tukar Rupiah melemah 46,5 poin atau 0,28 persen dari level sebelumnya pada pada pembukaan perdagangan Jumat (21/6) pagi. Mata uang garuda diperdagangkan di level Rp16.476 per dollar Amerika Serikat (AS).