Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.378 per USD
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami kenaikan. Kemarin, berdasarkan catatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, ada tambahan 17.895 kasus baru.
Nilai tukar Rupiah ditutup melemah di level Rp14.378 per USD dibanding penutupan sebelumnya di level Rp14.356 per USD. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp14.360 per USD hingga Rp14.400 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami kenaikan. Kemarin, berdasarkan catatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, ada tambahan 17.895 kasus baru.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan Indonesia mendevaluasi nilai tukar rupiah untuk pertama kalinya? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
"Tambahan kasus per kemarin, Rabu (2/2) jauh lebih tinggi dibandingkan pada Selasa (1/2) yang tercatat 16.021. Dengan demikian, total kasus konfirmasi mencapai 4.387.286," ujar Ibrahim dalam riset harian, Jakarta, Kamis (3/2).
Eskalasi peningkatan kasus tak lepas dari sebaran varian Omicron yang kian meluas. Sejak varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan itu ditemukan dan menyebar ke sejumlah negara, terjadi peningkatan kasus secara masif.
DKI Jakarta menjadi salah satu provinsi yang memiliki jumlah kasus Omicron tertinggi dibandingkan wilayah lain. Data Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat, ada 3.027 orang di Jakarta yang terjangkit Omicron.
Merinci lebih jauh, pasien terinfeksi Omicron memang masih didominasi para pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Namun, kasus transmisi lokal terus merangkak naik. Sebanyak 1.696 orang yang terjangkit Omicron adalah pelaku perjalanan luar negeri.
"Sementara itu, sebanyak 1.331 lainnya adalah kasus transmisi lokal yang tersebar di seluruh kawasan Ibu Kota," kata Ibrahim.
Kasus Mingguan
Dalam minggu ini kasus mengalami lonjakan menjadi 56.000 kasus dalam satu minggu. Jumlah ini meningkat 40 kali lipat dibanding dengan awal Januari. Bahkan jika dilihat dari kasus positif harian maka per tanggal 1 Februari kemarin, kasus harian telah mencapai 16.000 lebih tinggi dari pada penambahan harian pada gelombang pertama di bulan Desember 2020.
Secara total, positivity rate harian dari pemeriksaan antigen dan PCR telah mencapai 6 persen atau telah berada di atas standar WHO, yaitu 5 persen. Sebelumnya, positivity rate sempat konsisten di angka 0 persen sampai dengan 2 persen.
"Tentunya kenaikan kasus positif ini sudah seharusnya menjadi peringatan bagi kita semua untuk kembali merefleksikan kedisiplinan kita terhadap protokol kesehatan. Sedangkan penambahan kasus harian Covid-19 turut berdampak kepada peningkatan Bed Occupancy Ratio (BOR)," tandas Ibrahim.
(mdk/idr)