Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat Jelang Pengumuman Hasil Rapat Bank Sentral AS
The Fed secara luas diharapkan untuk menjaga kebijakan tetap stabil. Selain itu, pasar juga menunggu rincian tentang waktu dan ukuran langkah stimulus AS lebih lanjut.
Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore ditutup menguat menjelang pengumuman hasil rapat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed). Rupiah ditutup menguat 15 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp14.050 per USD dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.065 per USD.
"Pergerakan Rupiah hari ini dipengaruhi oleh pasar yang tengah menunggu keputusan kebijakan The Fed," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dikutip dari Antara di Jakarta, Rabu (27/1).
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan Indonesia mendevaluasi nilai tukar rupiah untuk pertama kalinya? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
The Fed secara luas diharapkan untuk menjaga kebijakan tetap stabil. Selain itu, pasar juga menunggu rincian tentang waktu dan ukuran langkah stimulus AS lebih lanjut.
Pemimpin Mayoritas Senat Charles Schumer mengatakan pada Selasa (26/1) bahwa pemungutan suara untuk meloloskan paket stimulus USD 1,9 triliun yang diusulkan oleh Presiden AS Joe Biden dapat dilakukan pada awal minggu berikutnya.
Schumer menambahkan bahwa Senat akan bergerak maju dengan rencana Biden dan tanpa dukungan anggota parlemen dari Partai Republik jika perlu.
Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) meningkatkan perkiraannya untuk pertumbuhan global 2021 sebesar 5,5 persen, naik 0,3 persen dari perkiraan pada Oktober 2020 lalu. Namun IMF juga memperingatkan bahwa varian Covid-19 baru dapat menimbulkan risiko pemulihan ekonomi. Jumlah kasus Covid-19 global telah melampaui angka 100 juta pada 27 Januari 2020, menurut data Universitas Johns Hopkins.
Pengaruh Domestik
Dari domestik, pasar tengah menunggu aturan turunan UU Cipta Kerja yang akan segera diumumkan bulan depan oleh pemerintah. Aturan ini berupa peraturan pemerintah (PP) dan peraturan presiden (perpres).
Aturan turunan UU Cipta Kerja akan membuat implementasi reformasi dan transformasi struktural bisa segera dilakukan.
"Informasi tentang turunan UU Cipta Kerja yang akan segera diumumkan membuat pelaku pasar kembali optimistis bahwa reformasi kebijakan akan segera dijalankan, sehingga arus modal asing kembali masuk dalam pasar finansial dalam negeri," ujar Ibrahim.
Rupiah pada Rabu pagi dibuka menguat ke posisi Rp14.050 per USD. Sepanjang hari, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.050 per USD hingga Rp14.066 per USD.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan Rupiah melemah menjadi Rp14.091 per USD dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.086 per USD.
(mdk/idr)