Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp14.625 per USD
Dalam perdagangan besok pagi mata uang garuda kemungkinan akan dibuka menguat 40 poin, namun ditutup menguat tipis antara 5-30 point di level Rp14.600 - Rp14.630 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis 25 poin di level Rp14.625 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp14.649 per USD.
"Pandemi Covid-19 memaksa berbagai negara untuk kembali bekerjasama atau mengarah ke multilateralisme, penyebabnya adalah untuk menangani dan mengatasi pandemi covid-19 negara tidak akan bisa sendirian. Sehingga setiap negara akan secara sukarela bekerja sama dan melihat hal tersebut sebagai sesuatu yang saling menguntungkan," ujar Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi dalam riset harian, Selasa (27/10).
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan Indonesia mendevaluasi nilai tukar rupiah untuk pertama kalinya? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
Ibrahim melanjutkan, dalam perdagangan besok pagi mata uang garuda kemungkinan akan dibuka menguat 40 poin, namun ditutup menguat tipis antara 5-30 point di level Rp14.600 - Rp14.630 per USD. Sedangkan, IHSG ditutup hari ini terkoreksi 0,31 persen ke level 5.128,23. Nilai transaksi tercatat senilai Rp8,31 triliun. Asing masuk di semua pasar Rp118,90 miliar.
Ibrahim menilai salah satu persoalan yang sudah membayangi negara-negara pasca pandemi adalah perkara fiskal. Pasca Covid-19 banyak negara bakal mengalami beban fiskal yang sangat besar. Misalnya saja negara berpenghasilan rendah pasti membutuhkan restrukturisasi atau dukungan utang agar dapat bangkit dan memulai proses pembangunannya kembali.
Adapun negara berkembang harus mengatur kembali fiskal dan moneternya. Sebab, situasi pandemi menuntut peran bank sentral, misalnya, untuk menyokong pembiayaan defisit yang meningkat drastis.
"Bank Indonesia sampai saat ini terus membantu dan mengendalikan gejolak mata uang Rupiah akibat pandemi covid-19 yang belum ada penyelesaian. Dengan strategi bauran ekonomi, bisa mengendalikan gejolak pertumbuhan dan stagnasi ekonomi sehingga pertumbuhan ekonomi kembali membaik walaupun tidak seperti yang diharapkan. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi pemangku abdi negara agar bisa berpikir secara logis dan mencari solusi," jelas dia.
Sisi Eksternal
Sementara dari sisi eksternal adanya kekhawatiran atas potensi dampak ekonomi dari kasus Covid-19 yang terus meningkat. Di mana Amerika Serikat (AS), Rusia, dan Prancis mencatat rekor jumlah kasus Covid-19 harian, alhasil langkah-langkah pembatasan diberlakukan kembali di beberapa negara Eropa.
"Kekhawatiran atas potensi dampak ekonomi dari langkah-langkah tersebut mengurangi sentimen dan mendorong investor ke logam kuning safe-haven. Ada lebih dari 43,4 juta kasus Covid-19 di seluruh dunia pada 27 Oktober, menurut data Universitas Johns Hopkins," ucapnya.
Di AS, pembicaraan mengenai langkah-langkah stimulus terbaru tampaknya telah terhenti, dengan penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow pada hari Senin mengatakan pembicaraan telah melambat. Namun, Dewan Perwakilan Rakyat Nancy Pelosi tetap optimis bahwa konsensus dengan Senat Partai Republik dapat dicapai mengenai langkah-langkah sebelum pemilihan presiden, sekarang hanya seminggu lagi.
"Sedangkan di seberang Atlantik, Inggris dan Uni Eropa (UE) bekerja melawan waktu untuk menjembatani kesenjangan dan menyegel kesepakatan perdagangan Brexit. Kepala negosiator Uni Eropa akan menuju ke London untuk melanjutkan negosiasi," tutupnya.
(mdk/idr)