Nilai Tukar Rupiah Ditutup Stagnan di Level Rp14.485 per USD
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, pemerintah pusat terus melakukan pengawasan yang ketat wilayah DKI Jakarta yang saat ini mengalami peningkatan penularan kasus Covid-19 terutama terjadi pada klaster perkantoran.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) ditutup stagnan di level Rp14.485 per USD. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup melemah direntang Rp14.470 hingga Rp14.500 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, pemerintah pusat terus melakukan pengawasan yang ketat wilayah DKI Jakarta yang saat ini mengalami peningkatan penularan kasus Covid-19 terutama terjadi pada klaster perkantoran.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan Indonesia mendevaluasi nilai tukar rupiah untuk pertama kalinya? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
"Penularan terjadi karena karyawan semakin mengabaikan protokol kesehatan saat melakukan aktivitas di luar kantor seperti berbuka puasa bersama, yang merupakan tradisi bagi umat Islam di saat bulan puasa," ujarnya, Selasa (27/4).
Sebagai informasi, Dinas tenaga kerja DKI Jakarta mencatat pada periode 5-19 April ada 61 kasus yang berasal dari 98 perusahaan yang melapor di DKI Jakarta. Dan periode 12-18 April naik menjadi 100 dari 97 perusahaan yang melaporkan. Kemudian pada 19 - 25 April ada 159 kasus positif di 198 perusahaan yang melapor.
Lonjakan di perkantoran terjadi karena di saat bulan Ramadan pekerja seusai jam kerja cenderung melakukan kegiatan buka bersama di restoran, di mana di restoran tidak menggunakan masker saat berkumpul, juga tempat duduk tidak berjarak karena dianggap satu komunitas.
Berdasarkan hasil kajian, perusahaan di DKI Jakarta masih disiplin menerapkan protokol kesehatan. Seperti pekerja masih 50 persen WFH, pola shifting hanya 25 persen yang masuk, justru peningkatan kedisiplinan melihat dari pengecekan Covid-19 untuk pekerja yang semakin rutin.
Selain itu, dijelaskan sejumlah karyawan yang sudah melakukan vaksinasi baik dosis satu dan dua pun masih terpapar Covid -19. Sosialisasi sudah dan terus dilakukan, perusahaan juga harus terus melapor secara rutin 1-2 bulan sekali, karena tidak jaminan dari vaksinasi pekerja tidak terpapar.
Baca juga:
Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp20,8 Triliun untuk Antisipasi Lebaran
Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp14.485 per USD Dipicu Gencarnya Vaksinasi Covid-19
Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah Tipis ke Level Rp14.525 per USD
Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat Tipis ke Level Rp14.520 per USD
Rupiah Melemah ke Rp14.530 per USD Dipicu Kekhawatiran Pasar Naiknya Kasus Covid-19
Jelang Idul Fitri, BI Kediri Persiapkan Uang Layak Edar Rp2,76 Triliun