Nilai tukar Rupiah melemah ke level Rp 15.194 per USD
Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih lanjutkan pelemahan usai pembukaan. Tercatat, saat ini nilai tukar berada di Rp 15.194 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah di perdagangan hari ini, Jumat (19/10). Rupiah pagi ini dibuka di Rp 15.187 per USD atau melemah tipis dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 15.150 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih lanjutkan pelemahan usai pembukaan. Tercatat, saat ini nilai tukar berada di Rp 15.194 per USD.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana Said Abdullah menggambarkan tren nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat? Said mencontohkan saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Pada tahun 2022 nilai tukar USD terhadap rupiah adalah Rp 14 ribu. Kemudian pada 2023 menyentuh angka Rp 15 ribu. dan semester pertama 2024 ini, dolar sudah berada di angka Rp 16.400.
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Kapan nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah mengalami penurunan signifikan? Kemudian, terjadi penurunan hingga mencapai titik terendah sekitar 11.700 IDR per 1 SGD, sebelum kembali menguat ke 11.762,02 IDR per 1 SGD pada 25 September 2024.
-
Kapan nasabah bisa mendapatkan informasi terkini tentang perubahan kurs mata uang asing melalui fitur Foreign Exchange? Layanan ini tentunya dapat membuat nasabah memperoleh informasi lebih rinci dan teraktual mengenai perubahan yang terjadi pada pasar forex.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Kerja Indonesia (TKN KIK), Abdul Kadir Karding menyebut bahwa pelemahan nilai tukar Rupiah didominasi pengaruh faktor eksternal.
"Sehingga, yang bisa kita lakukan adalah kebijakan-kebijakan yang kira-kira bisa mengurangi atau menahan daripada pergerakan dolar ini," ungkap Karding di Jakarta, Rabu (17/10).
Menurutnya, sudah banyak kebijakan yang dikeluarkan untuk mengatasi permasalahan ini. Misalnya beberapa ratus barang impor yang dikurangi dan menjaga daya beli masyarakat.
"Dan saya kira siapa pun pemerintahnya, kalau ini terkait dengan faktor eksternal itu tidak akan bisa menahan itu. Sambil terus mengelola struktur ekonomi kita, keuangan kita, fiskal kita supaya sehat," katanya.
Karding mengatakan, yang terpenting adalah prinsip bahwa daya beli masyarakat tetap terjangkau.
"Ini yang penting. Dan kenaikan dolar ini tidak berakibat pada masalah-masalah ekonomi kita," jelas dia.
Terkait kritikan ketersediaan lapangan kerja, dia juga menilai tidak sesuai dengan fakta.
"Jadi semua parameter ekonomi, kalau kami nggak mau bicara di luar data, semua datanya ada. Soal perdebatannya anda percaya sama data BPS atau tidak, itu urusan anda. Tetapi kepada siapa kita punya standar data tentu BPS. Nggak ada yang lain. Atau lembaga kredibel lainnya," kata Karding mengakhiri.
Baca juga:
Karding sebut pelemahan Rupiah karena faktor eksternal bukan internal
Bursa Berjangka Jakarta masih perkasa hingga 2019 meski Rupiah tertekan
Asumsi Rupiah 15.000 per USD di 2019 dinilai masih realistis
Rupiah bergerak menguat tinggalkan level Rp 15.200-an per USD
Asumsi Rupiah di APBN 2019 diubah jadi Rp 15.000 per USD
Ini alasan Sri Mulyani naikkan asumsi nilai tukar jadi Rp 15.000 per USD di 2019