Nilai tukar Rupiah melemah tipis ke level Rp 13.506 per USD
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) masih belum beranjak dari level Rp 13.500-an per USD. Pagi ini, Rupiah dibuka di Rp 13.506 per USD atau melemah tipis dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.504 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) masih belum beranjak dari level Rp 13.500-an per USD. Pagi ini, Rupiah dibuka di Rp 13.506 per USD atau melemah tipis dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.504 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah bergerak fluktuatif usai pembukaan. Tercatat, nilai tukar terus melemah ke level Rp 13.517 per USD 25 menit setelah pembukaan. Kemudian, Rupiah kembali menguat, dan saat ini Rupiah berada di Rp 13.500 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Sebelumnya, Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara mengungkapkan, sejak 22 September Rupiah melemah 2,2 persen terhadap USD. Kemudian, Yen Jepang melemah 1,7 persen terhadap USD, Dolar Singapura juga melemah 1,6 persen.
Menurutnya, ada tiga penyebab yang membuat nilai tukar melemah . Pertama adalah Presiden AS Donald Trump yang mengajukan proposal baru terkait penurunan pajak di AS.
Kedua, (Gubernur bank sentral AS) Yellen berikan statement seminggu lalu bahwa suku bunga AS akan naik di Desember. Ketiga, spekulasi mengenai adanya pergantian pergantian gubernur bank sentral AS.
"Hal-hal begini oleh pasar keuangan dijadikan topik untuk 10 hari terakhir. Tapi itu kembali ke fundamental kita. Kalau fundamental ekonomi kita baik-baik saja ya ekonomi kita baik-baik saja," jelas Mirza.
Baca juga:
Harga emas naik tipis ke posisi Rp 625.280 per gram
Cegah penipuan terulang, Kemenag dan OJK diminta sisir seluruh biro travel umrah
Raup jemaah umrah, Lion Air buka penerbangan langsung ke Arab Saudi dari 6 kota
Cerita Jokowi soal alasan dirinya rajin blusukan ke lokasi proyek
November, Lion Air akan buka penerbangan Solo-China
Kemenag janji evaluasi pegawainya dalam proses izin First Travel
Kadin incar investasi di Laos untuk jadi hub Indonesia ke pasar ASEAN dan China