OJK beberkan 4 trik dapat untung maksimal dari investasi saham
"Pertama jangan membeli saham menggunakan uang pinjaman, pakailah kelebihan uang yang dimiliki karena jika hasil utang akan memberatkan."
Pasar saham menjadi salah satu instrumen investasi yang patut dilirik. Imbas hasil cukup tinggi dibanding instrumen lain seperti deposito dan lain sebagainya. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum masuk ke pasar saham.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) membeberkan empat hal penting saat akan membeli saham di pasar modal, sehingga keuntungan investasi diperoleh lebih maksimal.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Bagaimana cara meminimalisir risiko investasi saham? Risiko selalu ada, tapi investor pemula bisa meminimalisir risikonya dengan melakukan riset terlebih dulu.
-
Bagaimana Kota Tua Jakarta berkembang menjadi pusat perdagangan? Kota ini menjadi markas besar VOC di Hindia Timur dan berkembang pesat dari perdagangan rempah-rempah.
"Pertama jangan membeli saham menggunakan uang pinjaman, pakailah kelebihan uang yang dimiliki karena jika hasil utang akan memberatkan," kata Kepala Sub Administrasi Kantor OJK, Sumbar, Taufik seperti ditulis Antara Padang, Senin (24/10).
Menurut dia ketika seseorang menggunakan uang pinjaman untuk membeli saham tentu harus mengeluarkan bunga dan jika saham yang dibeli harganya turun tentu akan semakin memberatkan.
"Kemudian sebelum membeli saham pelajari analisis fundamental perusahaan yang akan dibeli sehingga bisa diketahui prospeknya ke depan," lanjut dia.
Dia mengingatkan calon investor harus mengetahui kondisi dan kinerja perusahaan tersebut sebagai bahan pertimbangan kalau penilaiannya baik maka ke depan harga saham akan terus naik.
Berikutnya, calon investor harus memakai prinsip jangan meletakkan uang dalam satu keranjang yang sama atau jangan menanamkan uang dengan membeli satu saham perusahaan saja.
"Belilah saham beberapa perusahaan, ini bertujuan sebagai antisipasi jika ada harga saham yang turun maka masih ada saham lain yang bisa memberikan keuntungan," katanya.
Selanjutnya dia mengajak calon investor untuk aktif mencari informasi tentang perkembangan perusahaan yang sahamnya telah terdaftar di bursa serta memantau aksi korporasi yang dilakukan. Ini menjadi salah satu pertimbangan untuk memutuskan apakah hendak membeli atau menjual saham dengan menganalisis mana yang lebih menguntungkan, ujarnya.
Sementara, Bursa Efek Indonesia (BEI) perwakilan Sumbar mencatat jumlah investor di provinsi itu hingga September 2016 mencapai 6.137 orang.
"Nilai transaksi saham warga Padang melalui perusahaan sekuritas hingga dari Januari hingga September 2016 telah mencapai Rp 1,5 triliun," kata Kepala BEI perwakilan Padang Reza Sadat Syahmeini.
Dia mengatakan nilai transaksi tersebut jauh meningkat pesat karena pada 2015 hanya mencapai Rp 1,06 triliun, sementara tahun ini hingga September sudah mencapai Rp 1,5 triliun.
Baca juga:
Di 2016, pasar modal Indonesia cetak sejumlah rekor
OJK: Tax Amnesty buat IHSG menguat 16,8 persen
Dana Tax Amnesty belum mengucur ke pasar modal
Kimia Farma bangun pabrik bahan baku obat pertama di Indonesia
Emiten pengelola kawasan industri tanam 15.000 pohon mangrove