OJK beberkan kondisi pasar keuangan RI hingga akhir Oktober 2016
Hal ini dipengaruhi oleh ketidakpastian yang masih meliputi pemulihan ekonomi global, sentimen potensi kenaikan Federal Funds Rate (FFR) yang diperkirakan pada Desember 2016, dan fluktuasi harga minyak.
Rapat Dewan Komisioner (RDK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia hingga akhir Oktober dalam kondisi normal meski beberapa indikator kinerja sektor jasa keuangan perlu dicermati lebih jauh.
Pasar keuangan dunia pada Oktober 2016 cenderung melemah. Hal ini dipengaruhi oleh ketidakpastian yang masih meliputi pemulihan ekonomi global, sentimen potensi kenaikan Federal Funds Rate (FFR) yang diperkirakan pada Desember 2016, dan fluktuasi harga minyak.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Mengapa OJK menyatakan sektor jasa keuangan Indonesia stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mengedukasi masyarakat tentang keuangan di Jawa Tengah? Kegiatan The Jewel of Central Java merupakan bentuk kolaborasi dan sinergi bersama untuk terus memberikan edukasi secara masif kepada masyarakat Jawa Tengah serta dikemas dalam bentuk edukasi keuangan melalui kesenian daerah agar lebih menarik minat dan dapat lebih mudah dipahami oleh masyarakat.
Dalam siaran pers resmi OJK yang diterima merdeka.com, pasar saham domestik relatif stabil di tengah kecenderungan net sell nonresiden sebagai langkah price in investor menjelang rencana kenaikan FFR di akhir tahun.
Pasar saham domestik pada Oktober 2016 menguat sebesar 1,1 persen. Penguatan ini didorong oleh sektor pertambangan yang menguat 13,7 persen seiring berlanjutnya tren peningkatan harga batubara. Secara year to date, IHSG telah menguat sebesar 18,1 persen.
Menguatnya ekspektasi kenaikan FFR juga berimbas di pasar SBN yang cenderung melemah disertai meningkatnya aksi jual investor nonresiden. Rata-rata yield jangka pendek, menengah, dan panjang naik masing-masing sebesar 13 bps, 20 bps, dan 27 bps.
Kecenderungan net sell nonresiden menjelang kenaikan FFR juga terjadi pada akhir 2015, namun intensitas net sell saat ini terpantau jauh lebih moderat. Secara ytd, nonresiden masih melakukan net buy cukup signifikan di saham dan SBN masing-masing sebesar Rp 32,2 triliun dan Rp 117,1 triliun.
Di sisi lain, OJK memantau fungsi intermediasi lembaga jasa keuangan (LJK) masih menghadapi tantangan. Pertumbuhan kredit perbankan per September 2016 tercatat sebesar 6,47 persen yoy, turun dari pertumbuhan kredit pada Agustus 2016 di level 6,83 persen. Turunnya pertumbuhan kredit tersebut terutama didorong oleh kontraksi kredit dalam valuta asing sebesar 12,9 persen yoy yang sejalan dengan kinerja eksternal yang masih dalam tren menurun. Kredit Rupiah masih tumbuh cukup baik di level 10,5 persen.
Intermediasi perusahaan pembiayaan mulai menunjukkan arah perbaikan, piutang pembiayaan per September 2016 tumbuh 1,83 persen yoy atau naik dari Agustus 2016 sebesar 0,87 persen.
Di tengah fungsi intermediasi LJK yang masih menghadapi tantangan, penghimpunan dana lewat pasar modal cenderung meningkat. Penghimpunan dana oleh korporasi melalui pasar modal (IPO, rights issue, dan penerbitan obligasi korporasi) sampai akhir Oktober 2016 mencapai Rp 148,6 triliun, dengan pipeline penawaran umum masih sebesar Rp 53,4 triliun. Penghimpunan dana di pasar modal pada tahun 2016 ini mencatat lonjakan signifikan, mengingat rata-rata penghimpunan dana 5 tahun terakhir hanya sebesar Rp 102,5 triliun.
Sementara itu, risiko kredit LJK terpantau menurun. Rasio non-performing loan (NPL) tercatat sebesar 3,10 persen, turun dibanding posisi Agustus 2016 sebesar 3,22 persen.
Likuiditas dan permodalan LJK juga masih berada pada level yang baik. Indikator likuiditas perbankan dalam kondisi memadai, bahkan meningkat jika dibandingkan bulan sebelumnya. Dari sisi permodalan, ketahanan LJK domestik secara umum berada pada level yang sangat mencukupi untuk mengantisipasi potensi risiko. Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan per September 2016 mencapai 22,6 persen.
Di industri perasuransian, Risk-Based Capital (RBC) perusahaan asuransi umum dan asuransi jiwa masing-masing berada pada level 531 persen dan 269 persen, jauh di atas ketentuan minimum yang berlaku.
Ke depan, OJK melihat bahwa kondisi permodalan LJK yang cukup baik perlu dioptimalisasi untuk mendukung penguatan fungsi intermediasi. Penggunaan pasar modal sebagai sumber pendanaan khususnya bagi LJK juga perlu untuk diakselerasi di tengah tren penurunan pertumbuhan simpanan dan penurunan yield obligasi.
Baca juga:
OJK minta pemda kembangkan potensi usaha lokal
OJK minta Pemda maksimalkan peran TPKAD genjot ekonomi daerah
Tingkatkan literasi keuangan, Citi Indonesia hibahkan USD 850.000
Ini tips dari OJK agar tak tertipu investasi bodong
OJK minta masyarakat waspada investasi pemberi imbal hasil tinggi