OJK Catat 2 Juta Pembukaan Rekening Baru Selama Bulan Inklusi Keuangan 2021
Selain itu, OJK mencatat penyaluran kredit atau pembiayaan selama BIK tahun ini menjangkau 168.370 debitur. Penyaluran kredit ini dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional dan pembiayaan UMKM.
Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sarjito mencatat bahwa pihak perbankan berhasil membukukan 2.008.165 pembukaan rekening baru selama Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2021 yang berlangsung dari tanggal 1-31 Oktober 2021. Ajang tersebut rutin diselenggarakan sejak tahun 2016 lalu.
"Pada kesempatan yang baik ini kami laporkan, hasil capaian transaksi produk layanan jasa keuangan selama Bulan Inklusi Keuangan untuk industri perbankan terdapat pembukaan 2.008.165 rekening baru," tuturnya dalam acara Penutupan Bulan Inklusi Keuangan 2021, Selasa (2/11).
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
Selain itu, OJK mencatat penyaluran kredit atau pembiayaan selama BIK tahun ini menjangkau 168.370 debitur. Penyaluran kredit ini dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional dan pembiayaan UMKM.
"Sedangkan untuk perasuransian, pembukaan vonis asuransi selama BIK sebanyak 93.683 polis. Sementara dengan pasar modal terdapat pembukaan rekening sebanyak 330.000," terangnya.
Sarjito berharap, dengan adanya penambahan penggunaan berbagai layanan produk keuangan tersebut bisa mengejar target inklusi keuangan 90 persen pada 2024 mendatang. Sebagaimana yang diinginkan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menitip pesan khusus kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mampu mengejar target inklusi keuangan Indonesia di 2024 mendatang. Seperti diketahui, Jokowi menargetkan indeks inklusi keuangan Indonesia harus mencapai 90 persen di 2024.
"Saya titip kepada OJK dan para pelaku usaha dalam ekosistem ini untuk memastikan inkusi keuangan yang kita kejar," ujarnya dalam acara OJK Virtual Innovation Day 2021, Senin (11/10).
Dia menerangkan, penting bagi Indonesia untuk mencapai target literasi keuangan yang telah ditetapkan. Hal ini bertujuan untuk mendorong literasi keuangan yang dipadukan dengan literasi digital.
"Agar kemajuan inovasi keuangan digital memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inkusi," terangnya.
Selain itu, peningkatan inklusi keuangan disertai literasi keuangan juga diyakini akan mempermudah akses keuangan bagi masyarakat. Khususnya masyarakat lapisan menengah ke bawah. "Ini menjadi solusi untuk menekan ketimpangan sosial dan menjangkau segmen masyarakat yang belum tersentuh sistem keuangan konvensional," tutupnya.
Baca juga:
Berlangsung Sepanjang Oktober, Bulan Inklusi Keuangan 2021 Diikuti 1,3 Juta Peserta
OJK Sebut Inklusi Keuangan Bisa Jadi Solusi Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional
Pemahaman Masyarakat Tentang Lembaga Keuangan Mikro Berada di Urutan Paling Bawah
FinExpo Bulan Inklusi Keuangan 2021 Fokus Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional
Gelar Finexpo, OJK Optimistis Capai Target Inklusi Keuangan 90 Persen di 2024
OJK: Pemahaman Masyarakat ke Produk Keuangan Masih Rendah