OJK: Evakuasi selesai, asuransi korban AirAsia cair
"Pencairan klaim asuransi pribadi tak perlu menunggu keterangan KNKT."
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut pembayaran asuransi korban AirAsia QZ8501 bakal dilakukan setelah pemerintah menyatakan proses evakuasi telah selesai. Saat ini, perusahaan asuransi tengah mendata ahli waris korban berhak menerima pembayaran asuransi tersebut.
"Proses pembayaran kapan? itu dari sisi asuransi Jasindo dan Sinarmas tidak masalah. Mereka sudah reasuransi Allianz global. Uang sudah disiapkan. Sekarang menunggu keterangan pemerintah evakuasi selesai dan dipastikan penumpang tidak mungkin hidup, asuransi langsung dibayarkan," ucap Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank OJK Firdaus Djaelani saat konferensi pers, Jakarta, Selasa (6/1).
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang terjadi pada penerbangan Batik Air rute Makassar ke Jakarta yang membuat penumpang panik? Dalam video tersebut terlihat pesawat dalam kondisi gelap dan disebutkan sistem air conditioner (AC) juga mati.
-
Siapa yang terlibat dalam penerbangan "Kartini Flight"? Semangat apresiasi tersebut direpresentasikan dengan kehadiran pilot, dan awak kabin yang seluruhnya perempuan pada penerbangan khusus 'Kartini Flight' yaitu penerbangan IP204 rute Jakarta-Surabaya pukul 10.45 WIB dan penerbangan IP205 rute Surabaya-Jakarta pada Minggu 21 April ini.
-
Siapa saja maskapai di Indonesia yang mengoperasikan Airbus A320? Di Indonesia, maskapai yang mengoperasikan keluarga A320 antara lain Indonesia AirAsia, Citilink, Pelita Air, TransNusa, dan Lion Group (oleh Batik Air dan Super Air Jet)).
-
Bagaimana Garuda Indonesia mengatasi masalah keterlambatan penerbangan jemaah haji? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam. Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
Menurut Firdaus, pembayaran asuransi harus tetap dilakukan. Meskipun AirAsia QZ8501 ditenggarai melakukan sejumlah pelanggaran penerbangan.
"Ini tidak mencoreng polis asuransi yang diterbitkan Jasindo dan Sinarmas," katanya. "Sekarang ini AirAsia dan pihak asuransi sudah masuk proses identifikasi ahli waris. Pokoknya evakuasi selesai, clear and clean akhir bulan ini kemungkinan selesai dan santuan akan sama-sama kita berikan."
Berdasarkan peraturan Kementerian Perhubungan, setiap penumpang menjadi korban, baik meninggal maupun cacat total, mendapat santunan sekitar Rp 1,25 miliar. Jumlahnya bisa membesar, mengingat banyak penumpang menjadi nasabah perusahaan asuransi.
"Hingga hari ini sudah ketahuan ada nasabah Allianz, JiwaSraya, Sinarmas. Mereka membeli polis langsung dan ada dari asuransi bank. Ada juga pemegang kartu kredit platinum yang pastinya sudah dicover asuransi kecelakaan," ucap Firdaus.
Terkait itu, Firdaus meminta perusahaan asuransi segera mendata ahli waris. Ini agar klaim asuransi pribadi ini bisa segera dicairkan.
"Kepada mereka saya minta percepat. Tidak usah menunggu keterangan dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), ketemu ahli waris segera pembayaran."
(mdk/yud)