OJK Ingatkan Industri Asuransi Indonesia Agar Tidak Bernasib seperti CEO United Health Care Amerika
UHC merupakan bagian dari UnitedHealth Group Inc., perusahaan asuransi di Amerika Serikat.
Masyarakat dunia dihebohkan dengan aksi penembakan CEO UnitedHealthcare (UHC), Brian Thompson, di luar hotel Hilton di Midtown Manhattan, New York City, Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
UHC sendiri merupakan bagian dari UnitedHealth Group Inc., yang merupakan penyedia terbesar untuk rencana Medicare Advantage di Amerika Serikat
- Bos Perusahaan Asuransi Kesehatan Terbesar di AS Ditembak Mati di New York
- OJK Resmi Bergabung dalam Global Asia Insurance Partnership, Apa Untungnya?
- Perkuat Iklim Usaha Asuransi, OJK Terbitkan Aturan Baru
- Pemerintah Buka Peluang BPJS Kesehatan Kerja Sama dengan Asuransi Swasta untuk 'Top Up' Layanan KRIS
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan, OJK, Friderica Widyasari Dewi menekankan pentingnya unsur pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan atas peristiwa nahas tersebut.
Ia menyebut, terdapat unsur ketidakpuasan dari masyarakat selaku nasabah yang merasa dirugikan akibat klaim asuransi yang tak kunjung dicairkan.
"Bapak-Ibu saya yakin juga membaca apa yang terjadi di Amerika, ada satu perusahaan penyedia jasa layanan keuangan ditembak oleh orang ya, yang waktu itu tidak dikenal tapi kemudian sudah tertangkap. Ternyata karena marah sama dianggap mereka sering membohongi konsumennya, menolak pembayaran klaim seperti itu," ujar Kiki panggilan akrabnya dalam acara Gerakan Bersama Pelindungan Konsumen (GEBER PK) 2024 di Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (11/12).
Analisa ini diperkuat dengan barang bukti berupa selongsong peluru yang memiliki makna ketidakpuasan konsumen atas klaim terhadap perusahaan asuransi tersebut.
"Dan di pelurunya itu ada tulisan Deny, Defend, and Depose. Suatu istilah yang sering digunakan dalam industri tersebut, yang kemudian intinya bagaimana kalau bisa tidak usah membayar klaim dari konsumen," ujarnya.
Belajar dari kasus tersebut, OJK meminta pelaku industri jasa keuangan di Indonesia untuk tidak abai terhadap sektor pelindungan konsumen. Ia menekankan kepuasan masyarakat terhadap suatu produk sektor jasa keuangan berbanding lurus dengan kinerja perusahaan.
"Jadi, saya rasa satu gerakan bersama pelindungan konsumen ini suatu yang sangat baik, karena harus dilakukan secara bersama-sama. Bapak-Ibu yang saya hormati, kalau kita melihat bagaimana fenomena yang terjadi saat ini, sebetulnya peluang di industri kita," tegasnya.
Sebelumnya, CEO UnitedHealthcare (UHC), Brian Thompson, ditembak mati di luar hotel Hilton di Midtown Manhattan, New York City, pada Rabu pagi. Peristiwa tragis ini terjadi sebelum pukul 7 pagi waktu setempat, ketika Thompson sedang bersiap untuk berbicara dalam pertemuan investor.
Menurut laporan dari New York Times, seorang penembak menyerang dan melukai eksekutif berusia 50 tahun tersebut secara fatal. Penembak dilaporkan mengenakan masker wajah hitam dan melarikan diri dari lokasi setelah melakukan aksi tersebut. CNBC menyebutkan bahwa penembak mungkin menggunakan alat peredam suara, yang menambah keseriusan situasi ini. Wilayah di sekitar lokasi kejadian segera ditutup untuk penyelidikan awal oleh pihak kepolisian.
Diketahui, Brian Thompson telah menjabat sebagai CEO UnitedHealthcare selama lebih dari tiga tahun, setelah bergabung dengan perusahaan tersebut pada tahun 2004. UHC sendiri merupakan bagian dari UnitedHealth Group Inc., yang merupakan penyedia terbesar untuk rencana Medicare Advantage di Amerika Serikat. Perusahaan ini melayani sekitar 30 juta pelanggan di AS dengan produk-produk untuk karyawan dan individu.
Pada kuartal ketiga tahun ini, UHC mencatatkan pendapatan sebesar USD100,8 miliar. Selain itu, perusahaan ini membayar total kompensasi sebesar USD10,2 juta pada tahun 2023, menurut dokumen regulasi yang dipublikasikan.
Thompson seharusnya memberikan pidato utama pada hari investor UHC di New York, yang sayangnya dibatalkan setelah insiden penembakan terjadi.