OJK: Investor asing sangat tertarik miliki saham bank nasional
"Investor di berbagai negara masih tertarik pada perbankan kita."
Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Irwan Lubis menyebut Indonesia masih seksi di mata investor asing. Meski ekonomi melambat, sektor perbankan masih tumbuh cukup baik karena minat investor asing masih tinggi untuk memiliki saham bank nasional.
Menurut Irwan, pengelolaan sistem perbankan Indonesia yang konservatif dan hati-hati membuat investor asing tertarik untuk melakukan penanaman modal.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
"Dengan pengelolaan sistem perbankan yang konservatif dan prudent, investor di berbagai negara masih tertarik pada perbankan kita," kata Irwan, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (13/1).
Indikator kinerja keuangan perbankan sepanjang 2015 berjalan cukup baik. Meski Loan to Deposit Ratio (LDR) hingga November 2015 masih tergolong tinggi, yakni sebesar 90,48 persen, namun hal tersebut tidak memengaruhi minat investor asing.
"Kepercayaan masyarakat dan investor tinggi di industri perbankan. Tetapi, ini (LDR) angka yang cukup tinggi," imbuhnya.
Meski dilirik banyak investor, perbankan juga harus berhati-hati akan porsi saham asing di bank nasional. Menurutnya, hal itu masih tergantung pada hasil pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) perbankan yang sedang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah.
"Yang harus kita perhatikan adalah kepemilikan saham bank oleh asing itu tergantung kita. Apa kita rela perbankan kita dibesarkan oleh asing? Itu ada di legislatif dan eksekutif."
Dengan demikian, Irwan berharap pertumbuhan ekonomi di 2016 akan semakin baik. Sehingga, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) turut membaik dan mampu menjadi penopang pertumbuhan kredit.
Baca juga:
OJK catat target pertumbuhan kredit perbankan 2016 13,98 persen
Percepat bisnis, BNI bakal maksimalkan anak-anak usaha
Bankir yakin Bank Indonesia pangkas suku bunga acuan
OJK catat suku bunga Indonesia tertinggi di Asean
Menko Darmin: Tak ada arahan suku bunga harus longgar atau ketat
Aturan konglomerasi perbankan Indonesia dinilai belum sempurna