OJK jadikan kelapa sawit proyek percontohan kredit ramah lingkungan
Proyek itu diikuti delapan bank Tanah Air.
Otoritas Jasa Keuangan bersama World Wildlife Fund for Nature atau WWF Indonesia menjadikan kelapa sawit sebagai proyek percontohan untuk pembiayaan ramah lingkungan. Sebagai awalan, program tersebut bakal diikuti delapan bank Tanah Air.
Yaitu, Bank Central Asia, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia. Kemudian, Bank Artha Graha Internasional, Bank Jabar Banten, BRI Syariah, dan Bank Muamalat.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
-
Kenapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
-
Kenapa OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah? OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasannya yang memiliki keunggulan dibanding produk bank konvensional. Keunggulan itu perlu dimaksimalkan agar perbankan syariah dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan perekonomian nasional.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengapresiasi komitmen sejumlah bank tersebut. Menurutnya, ini merupakan kemajuan pascapeluncuran peta jalan keuangan Berkelanjutan pada 5 Desember 2014.
"Langkah besar yang diambil delapan bank yang mewakili 46 persen aset perbankan nasional ini diharapkan mendorong bank dan Lembaga Jasa Keuangan lainnya mengikuti jejak bank-bank tersebut untuk mulai menerapkan keuangan berkelanjutan di Indonesia," kata Muliaman saat seminar internasional bertema " Sustainable Finance to Support Sustainable Development Goals, Jakarta, Senin (23/11).
Proyek percontohan ini bertujuan mendukung penyiapan kompetensi bank mencapai target sasaran dalam Peta Jalan Keuangan Berkelanjutan di Indonesia 2014-2019. Kompetensi yang dimaksud adalah kemampuan organisasi dalam mengelola aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam keputusan bisnisnya. Dan, kemampuan meningkatkan porsi pembiayaan berkelanjutan.
Deputi Direktur Arsitektur Perbankan Indonesia OJK Edi Setijawan menambahkan, kelapa sawit dipilih sebagai proyek percontohan lantaran komoditas tersebut seringkali diproduksi dengan cara merusak lingkungan. Dalam proyek tersebut, OJK dan WWF bakal mendampingi kedelapan bank tersebut dalam melakukan pembiayaan berkelanjutan.
"Sektor kelapa sawit dipilih untuk dipelajari lebih dalam karena sektor ini sering diasosiasikan dengan isu lingkungan," katanya. "Bank dapat mengambil peran dalam memperbaiki profil industri kelapa sawit agar komoditi ini dapat terus menjadi andalan ekonomi nasional."
Proyek percontohan ini akan berjalan selama 1,5 tahun. Dimulai pada Januari 2016.
CEO WWF Indonesia Efransjah mengatakan, proyek percontohan tersebut bakal mendorong bisnis perbankan berkelanjutan. Selain itu, perusahaan debitur perbankan juga didorong untuk memerhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola.
"Proyek percontohan ini menjadikan tersedianya ruang dialog kondusif bagi praktisi perbankan berkelanjutan dengan melibatkan para ahli dan pelaku usaha industri untuk bertukar keahlian dan pengalaman. Khususnya terkait informasi tentang kisah keberhasilan bank dalam membantu mengatasi isu berkelanjutan yang dihadapi kliennya, yang dapat dijadikan referensi."
Baca juga:
OJK minta lembaga keuangan tak sokong perusahaan musuh lingkungan
OJK: Pendidikan syariah cuma mengajarkan halal dan haram
Bos OJK: Tantangan ekonomi tahun ini masih akan hadir di 2016
Terus melemah, Rupiah sempat sentuh level Rp 13.722 per USD
JK minta pengusaha bayar pajak dan tak keluhkan infrastruktur
Kadin: Pelemahan ekonomi global tak untungkan Indonesia