OJK minta industri keuangan syariah genjot pembiayaan infrastruktur
Per 28 Februari 2017, total aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk saham syariah) mencapai Rp 897,1 triliun
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong industri keuangan syariah berperan dalam pembiayaan infrastruktur. Mengingat, industri tersebut dinilai bakal mampu berkembang secara berkelanjutan.
"Keuangan syariah mestinya berperan dalam pembangunan infrastruktur yang jadi fokus pemerintah," ucap Ketua OJK Muliaman D. Hadad saat membuka Keuangan Syariah Fair di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (12/5).
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Kenapa OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah? OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasannya yang memiliki keunggulan dibanding produk bank konvensional. Keunggulan itu perlu dimaksimalkan agar perbankan syariah dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan perekonomian nasional.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
Dengan kata lain, menurutnya, industri keuangan syariah tidak hanya sekedar menyalurkan pembiayaan kepada usaha kecil.
"Tapi ikut membiayai yang besar," katanya. "Industri ini harus kreatif dan aktif mengikuti perkembangan teknologi demi terwujudnya ekonomi digital."
Berdasarkan data OJK, per 28 Februari 2017, total aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk saham Syariah) mencapai Rp 897,1 triliun. Proporsi industri perbankan syariah mencapai sebesar Rp 355,9 triliun, Industri Keuangan Non-Bank syariah sebesar Rp 90,08 triliun, dan pasar modal syariah sebesar Rp451,2 triliun.
Adapun pangsa pasarnya mencapai 5,18 persen dari total industri keuangan.