OJK minta Pemda maksimalkan peran TPKAD genjot ekonomi daerah
OJK minta Pemda maksimalkan TPKAD genjot ekonomi daerah. Tim tersebut bertugas membuka kemudahan untuk masyarakat mengakses sektor jasa keuangan. Diharapkan pembentukan tim ini juga dapat mengurangi dan mencegah ketimpangan pembangunan sektor perekonomian.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta pemerintah daerah dapat memanfaatkan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), guna mengakselerasi peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah. Tim tersebut bertugas membuka kemudahan untuk masyarakat mengakses sektor jasa keuangan.
"Peranan Pemda sangat besar dalam pemberdayaan masyarakat, banyak sekali usaha masyarakat daerah yang potensial dikembangkan namun terkendala oleh permasalahan teknis usaha, kualitas industri dan permodalan," ujar Anggota Dewan Komisioner OJK, Kusumaningtuti S Soetiono di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (8/11).
Menurutnya, akses keuangan masyarakat menjadi penting, karena survei nasional yang diselenggarakan OJK pada 2013, tingkat inklusi keuangan hanya mencapai 59,7 persen. "Diperlukan sinegri pelaku jasa keuangan dengan pemerintah daerah, untuk membantu masyarakat yang komprensihif. Langkahnya bentuk sinergi sektor jasa keuangan dengan Pemda dan kementerian dalam negeri dengan percepatan program keuangan daerah, sektor rill di daerah," ungkapnya.
Titu menambahkan, TPAKD dibentuk di setiap provinsi dan dipimpin gubernur. Diharapkan pembentukan tim ini juga dapat mengurangi dan mencegah ketimpangan pembangunan sektor perekonomian serta menjadi media bagi masyarakat dalam membangun akses keuangan yang lebih produktif.
Selain itu, mengoptimalkan potensi sumber keuangan daerah bagi perkembangan sektor usaha UMKM. "Target penambahan kapasitas, pembiayaan bagi pelaku usaha mikro dan kecil di daerah, terbentuk 37 tim percepatan akses keuangan daerah di seluruh Indonesia, di mana 25 di tingkat propinsi dan 12 di tingkat kabupaten/kota," jelasnya.
Baca juga:
Tingkatkan literasi keuangan, Citi Indonesia hibahkan USD 850.000
Ini tips dari OJK agar tak tertipu investasi bodong
OJK minta masyarakat waspada investasi pemberi imbal hasil tinggi
OJK ungkap 3 kasus investasi bodong, begini modusnya
OJK: Rasio tabungan terhadap GDP Indonesia kalah dibanding Filipina
Di 2016, pasar modal Indonesia cetak sejumlah rekor
Bos OJK sebut program inklusi keuangan solusi pengentasan kemiskinan
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Mengapa OJK menyatakan sektor jasa keuangan Indonesia stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mengedukasi masyarakat tentang keuangan di Jawa Tengah? Kegiatan The Jewel of Central Java merupakan bentuk kolaborasi dan sinergi bersama untuk terus memberikan edukasi secara masif kepada masyarakat Jawa Tengah serta dikemas dalam bentuk edukasi keuangan melalui kesenian daerah agar lebih menarik minat dan dapat lebih mudah dipahami oleh masyarakat.