OJK sebut bank syariah minat bikin layanan keuangan tanpa kantor
"Laku pandai sudah diimplementasikan enam bank."
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut sejumlah bank syariah tertarik menggerakkan Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai). Program membuka akses keuangan bagi masyarakat terpencil di Indonesia itu sudah diikuti oleh sejumlah bank konvensional: BRI, Bank Mandiri, BTPN, BCA, BTN, dan BNI.
"Laku pandai sudah diimplementasikan enam bank. Ini cakupannya sangat besar, tiap bulan mereka masuk terus. Bank Syariah juga sudah manyatakan ada yang berminat," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon, di Jakarta, Kamis (12/11).
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah? OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasannya yang memiliki keunggulan dibanding produk bank konvensional. Keunggulan itu perlu dimaksimalkan agar perbankan syariah dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan perekonomian nasional.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Kenapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
Nelson tak menyebut bank syariah mana saja tertarik menjalankan Laku Pandai.
"Kan mereka akan mengajukan izin dulu. Nah cek kesiapan mereka dulu, dari sisi teknologi informasi, calon agennya, nah persiapannya kan harus cukup baik," pungkasnya.
Berdasarkan Rencana Bisnis Bank (RBB) 2015, sebanyak 17 Bank bakal menerapkan Laku Pandai dengan didukung lebih dari 300 ribu agen. Jumlah itu dinilai bisa menjangkau 75 persen wilayah Indonesia.
Baca juga:
OJK yakin keuangan syariah bisa sokong pembiayaan infrastruktur
Kemenkeu minta BI turunkan suku bunga acuan guna gerakkan ekonomi
BJB dapat suntikan modal Rp 400 miliar dari Pemprov
Ini penjelasan BNI soal transfer nyasar Rp 5,1 M
Studi: Perbankan bakal adopsi teknologi Bitcoin pada 2016