OJK sebut skema Bail-In lebih efektif selamatkan bank bangkrut
Bail-In ialah skema penyuntikan dana saat bank krisis keuangan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D. Haddad, mengatakan pihaknya bersama institusi keuangan lainnya masih membahas skema suntikan penyelamatan perbankan saat krisis. Aturan ini nantinya dituangkan dalam Undang-Undang Pencegahan dan Penanganan Krisis Keuangan (PPKSK) yang tengah dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Menurut dia, dalam RUU PPKSK ini, menekankan pada skema Bail-In dibanding Bail-Out dalam penyelamatan bank kolaps. Bail-In ialah skema penyuntikan dana saat bank krisis keuangan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
"Pada dasarnya undang-undang pencegahan dan penanganan krisis ini akan bertumpu pada Bail-In, bukan Bail-Out," ujar Muliaman di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (11/3)
Muliaman menambahkan, sebetulnya skema Bail-In paling baik dan efektif. "Bail-In adalah penguatan kesehatan dari masing-masing bank itu sendiri, dan ditambah penguatan pengawasannya. Itu nanti akan kita dorong termasuk peran pemilik," kata dia.
"Kita kan tidak ingin memakai Bail-Out, kita ingin Bail-In. Insha Allah lebih efektif," tukas dia.
Baca juga:
OJK: Pembatasan suku bunga deposito berlaku untuk bank-bank besar
KPK butuh OJK untuk awasi korupsi di sektor keuangan
OJK bakal beri insentif buat bank yang buka kantor baru
OJK dorong peran BPR genjot perekonomian daerah pelosok
OJK gandeng KPK cegah korupsi di sektor jasa keuangan
Gandeng OJK, KPK siap berantas korupsi di sektor jasa keuangan
Bos OJK minta BCA transparan pungut biaya cek saldo di ATM
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.