OJK tiru cara Malaysia kelola sistem informasi debitur bank
Sistem SID baru ini diharapkan berfungsi penuh pada 2016.
Sejak beralihnya tugas pengawasan industri keuangan dari Bank Indonesia (BI) ke Otoritas Jasa keuangan (OJK) tak semuanya data-data industri keuangan khususnya nasabah mampu tertata apik. Sistem Informasi Debitur (SID) di bank sentral tak berfungsi dengan baik.
Direktur Informasi Perbankan OJK, Dany G Idat mengatakan pihaknya harus membangun kembali SID tersebut. Dalam rancangan OJK ini tentunya SID berisikan data-data yang berasal dari industri keuangan seperti data-data pasar modal, dana pensiun dan asuransi serta data-data public utility (sarana umum).
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
-
Kenapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
-
Kenapa OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah? OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasannya yang memiliki keunggulan dibanding produk bank konvensional. Keunggulan itu perlu dimaksimalkan agar perbankan syariah dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan perekonomian nasional.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
"Memang selama ini SID ada di bank sentral ada namun karena sudah beralih fungsi pengawasan perbankan ke OJK, maka SID juga akan dibangun oleh OJK, karena SID yang ada di BI telah usang," ujarnya saat acara 'Sosialisasi Manfaat Biro Kredit di Indonesia' di Hotel Meridien, Jakarta, Rabu (26/3).
Dia mengakui, SID di Indonesia masih tertinggal di antara negara ASEAN, di mana Thailand dan China sudah terlebih dahulu membangun SID canggih selama 3 tahun. Nantinya juga SID ini tidak hanya data-data positif dari nasabah, akan tetapi data negatif juga ikut disajikan seperti manajemen risiko pemalsuan data, sekaligus sarana konsultasi.
"Ini mengacu kepada SID di Malaysia. Mudah-mudahan SID di Tanah Air dapat beroperasi pada 2016," jelas dia.
Di samping itu, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) genjar melakukan sosialisasi biro kredit bagi industri keuangan untuk nantinya dapat menghimpun data perkreditan dan data lainnya dari berbagai sumber yang kemudian mengolah data itu menjadi informasi perkreditan.
Direktur Utama Pefindo Ronald T A Kasim menambahkan, manfaat biro kredit sendiri untuk perbankan yakni efisiensi pada proses analisis pembiayaan, lalu Risk-based pricing juga memudahkan pemantauan perubahan profil nasabah.
Manfaat lainnya seperti memberikan early warning terhadap pelemahan kualitas kredit nasabah atau debitur. "Kami juga memberikan informasi dan penilaian kemampuan UKM dalam memenuhi kewajiban keuangannya," tambahnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, biro kredit ini menerapkan metodologi dan modeling credit scoring yang berstandar internasional dan telah teruji.
"Itu sistem dan teknologinya seperti respond time yang cepat, fuzzy matching logic yang sophisticated, dan memiliki sistem keamanan data yang mutakhir," papar dia.
(mdk/ard)