Oknum Mitra yang Larang Pengemudi Ojol Angkut Penumpang saat Demo Bakal Disanksi Tegas Gojek
Pihaknya mengaku tak segan untuk menindak secara tegas terhadap oknum-oknum yang dianggap merugikan pengguna maupun mitra pengemudi.
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) alias Gojek menyayangkan adanya upaya untuk menghentikan operasional secara paksa sesama mitra pengemudi ojek online dalam demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta pada Kamis (29/8) pagi.
"Kami menyayangkan adanya upaya yang memberi kesan akan tidak beroperasinya beberapa layanan kami dikarenakan rencana aksi demonstrasi," kata Head of Corporate Affairs Gojek, Rosel Lavina di Jakarta, Kamis (29/8).
- Anggota Ormas Sedang Mabuk Saat Keroyok Prajurit TNI di Jaksel
- VIDEO: Demo Besar-Besaran Ojol & Kurir se-Jabodetabek Bawa Spanduk "Perlakukan Kami Layaknya Manusia"
- Tak Semua Ojol Turun ke Jalan Demo di Patung Kuda, Ini Alasannya
- Usai Macet Panjang Akibat Demo Buruh, Lalu Lintas Tol Cipularang KM 117 Kembali Lancar
Terkait peristiwa tersebut, pihaknya mengaku tak segan untuk menindak secara tegas terhadap oknum-oknum yang dianggap merugikan pengguna maupun mitra pengemudi.
"Gojek akan menindak tegas oknum-oknum yang melakukan tindakan yang merugikan terhadap pelanggan maupun mitra kami," ucap dia.
Dia menegaskan, perusahaan selaku aplikator selalu terbuka terhadap aspirasi rekan-rekan mitra driver aktif Gojek. Dia mengimbau agar disampaikan secara kondusif dan tertib.
"Selama ini, mitra driver aktif Gojek juga menyampaikan aspirasinya melalui berbagai wadah komunikasi formal yang kami miliki," ujar Rose.
Lebih lanjut, pihaknya menegaskan bahwa operasional Gojek akan tetap berjalan normal dan konsumen dapat tetap menggunakan layanan Gojek seperti biasa. Meskipun, ribuan pengemudi ojek online akan turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi.
"Kami juga mengimbau kepada mitra driver agar tidak terprovokasi dan tetap beroperasi seperti biasa," ujar dia.
Ketegangan Ojol di Kawasan Patung Kuda
Sebelumnya, sempat terjadi ketegangan antara pengemudi ojek online (ojol) di kawasan Patung Kuda, Arjuna Wiwaha Jakarta. Penyebabnya karena mereka masih mengaktifkan aplikasi di tengah rencana aksi unjuk rasa.
Kejadian bermula, saat sejumlah peserta unjuk rasa yang merupakan pengemudi ojek online berkumpul di lokasi unjuk rasa.
Ketika itu, sebagian dari mereka menyisir pengemudi ojek online yang tak ikut bergabung, dan malah menarik penumpang. Dari hasil sweeping beberapa pengemudi melintas di Medan Merdeka Barat langsung diarahkan untuk ikut bergabung.
Bahkan, ada pengemudi ojol yang nyaris terlibat cek-cok mulut. Hal itu, karena tak terima dihentikan oleh rekannya. Beruntung, rekan-rekan lain berusaha untuk menenangkan situasi. Pengemudi ojol yang membawa penumpang itupun dipersilahkan untuk pergi.
Dikonfirmasi, salah satu anggota komunitas ojol bernama Dedi mengaku tak ada larangan bagi pengemudi ojol untuk mengaktifkan aplikasi di tengah rencana aksi unjuk rasa. Namun, syarat mereka dilarang menggunakan atribut.
"Mereka-mereka gak hargain kita, kita sudah bilang dari awal kalau mau nge-bid silahkan nge-bid tapi tidak boleh pakai atribut, tolong hargain teman-teman kita," ucap Dedi di lokasi.
Dedi menegaskan, tak ada larangan bagi pengemudi ojol yang menarik penumpang. "Cuman ya jangan pakai atribut dong," ucap dia.