Orang-Orang Kaya Dunia Ternyata Malah Tak Ingin Tinggalkan Warisan, ini Alasannya
Orang-orang kaya dunia ternyata justru tak ingin tinggalkan warisan ke anak cucu. Seperti aktor kaya Daniel Craig atau miliarder Warren Buffett dan Kevin O'Leary. Mereka juga bukan satu-satunya yang khawatir mengenai persoalan warisan.
Orang-orang kaya dunia ternyata justru tak ingin tinggalkan warisan ke anak cucu. Seperti aktor kaya Daniel Craig atau miliarder Warren Buffett dan Kevin O'Leary. Mereka juga bukan satu-satunya yang khawatir mengenai persoalan warisan.
Sebuah survei yang dilakukan pada orang-orang dengan penghasilan tinggi di Amerika mengungkapkan bahwa para orang kaya atau miliarder semakin khawatir kekayaan akan digunakan secara tidak bertanggung jawab atau akan menyebabkan si penerima menjadi malas.
-
Mengapa orang kaya menghindari utang? Utang bisa menjadi beban besar, terutama dengan bunga kartu kredit yang tinggi. Pada Februari 2024, tingkat bunga rata-rata kartu kredit mencapai 22,63 persen, yang berarti bahwa utang sebesar USD10.000 bisa berujung pada pembayaran bunga sebesar USD6.787 dalam lima tahun. Oleh karena itu, orang kaya sangat selektif dan menghindari hutang, karena mereka tidak ingin membuang uang untuk pembayaran bunga.
-
Bagaimana cara orang kaya ini dimakamkan? Makam ini menyimpan kerangka empat anggota keluarga kaya 'tuan tanah' yang dikremasi dan dikubur bersama dengan lima kereta kencana dan lima kuda.
-
Kenapa orang kaya tetap punya utang? Utang tidak selamanya identik dengan ketidakmampuan. Utang produktif dalam bentuk permodalan usaha yang membutuhkan perputaran uang yang sangat cepat, memang dibutuhkan dalam berbagai bentuk usaha.
-
Kenapa orang berpura-pura kaya? Perilaku ini umumnya dilakukan untuk menyembunyikan keterbatasan keuangan mereka.
-
Bagaimana orang kaya menabung? Orang kaya sangat bijak dalam pengelolaan uang. Mereka selalu mencari cara untuk menghemat.
-
Gimana sifat kehati-hatian membantu orang kaya mengelola keuangan? Sementara pendidikan memiliki hubungan penting dengan tingkat pendapatan, mungkin saja kehati-hatian lebih membantu dalam mengelola pengeluaran dan perawatan dengan tabungan dan investasi.
Dikutip dari laman CNBC, Senin (20/9) survei yang dilakukan The Motley Fool, yang menanyakan 2.000 individu dengan kekayaan bersih tinggi - diklasifikasikan sebagai orang dengan kekayaan bersih lebih dari USD 1 juta (Rp 14,2 miliar) - tentang sikap mereka terhadap warisan.
Di antara kekhawatiran utama orang-orang yang disurvei itu, adalah kemungkinan meninggalkan terlalu banyak uang untuk ahli waris mereka - disebutkan oleh 67 persen responden.
"Yang jelas adalah bahwa individu dengan kekayaan bersih tinggi khawatir tentang efek meninggalkan warisan yang terlalu besar," kata analis riset Motley Fool, Jack Caporal.
"Mereka sadar dan secara aktif mempertimbangkan untuk meninggalkan warisan dengan kondisi yang mendorong ahli waris mereka untuk mengambil nilai-nilai yang mereka anggap penting. Seperti kerja keras, berprestasi di sekolah dan menemukan jalur karir yang baik," ungkap Caporal.
85 Persen Responden Akui Berikan Terlalu Banyak Uang pada Ahli Waris
Survei itu juga menemukan bahwa 85 persen setuju bahwa mereka mungkin meninggalkan terlalu banyak uang kepada ahli waris.
"Ini bukan kekhawatiran yang tidak berdasar, tetapi berdasarkan pengalaman mereka sendiri yang telah mewarisi banyak kekayaan," kata Caporal.
Namun, hanya 78,5 persen dari mereka yang menerima warisan antara USD 100.000 dan USD 500.000 setuju dan 69 persen dari mereka yang menerima kurang dari USD 100.000.
Namun terlepas dari kekhawatiran mereka tentang ukuran warisan yang harus mereka tinggalkan, 60 persen responden survei mengatakan bahwa mereka merasa 'sangat penting' untuk meninggalkan warisan.
Sekitar 34 persen mengungkap berencana untuk meninggalkan lebih dari 50 persen aset kepada ahli waris mereka.
Reporter: Natasha Khairunisa Amani
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)