Pabrik Sepatu Dibangun di Indramayu, Butuh 5.000 Pekerja dari Masyarakat Setempat
Progres pembangunan pabrik sepatu itu sudah berjalan, yang ditandai dengan dilaksanakannya peletakan batu pertama.
Pemerintah menjamin tenaga lokal asal Indramayu tetap menjadi prioritas untuk terserap sebagai pekerja di pabrik tersebut. Sedangkan sisanya memakai pekerja dari perusahaan itu.
Pabrik Sepatu Dibangun di Indramayu, Butuh 5.000 Pekerja dari Masyarakat Setempat
Pabrik Sepatu Dibangun di Indramayu, Butuh 5.000 Pekerja dari Masyarakat Setempat
- Manajamen Sepatu Bata Akhirnya Buka Suara soal Penutupan Pabrik di Purwakarta, Begini Keterangannya
- Direksi Sepatu Bata Temui Pejabat Kemenperin, Ungkap Alasan di Balik Tutupnya Pabrik Berusia 30 Tahun
- Pemerintah Jelaskan Alasan Pabrik Sepatu Bata Tutup
- Pabrik Sepatu Bata Tutup, Segini Pesangon Diterima Karyawan yang Di-PHK
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu, Jawa Barat menyebut bahwa pendirian pabrik sepatu di Kecamatan Krangkeng bisa membuka lapangan kerja dengan estimasi kebutuhan awal sebanyak 4.000 hingga 5.000 orang dari masyarakat setempat.
"Untuk tahap awal kebutuhan tenaga kerja sebagai kunci stabilitas produksi perusahaan diperlukan 10 persen tenaga kerja lokal," kata Bupati Indramayu, Nina Agustina dikutip dari Antara.
Dia menjelaskan progres pembangunan pabrik sepatu itu sudah berjalan, yang ditandai dengan dilaksanakannya peletakan batu pertama atau ground breaking pada Kamis (2/5).
Nina menjamin tenaga lokal asal Indramayu tetap menjadi prioritas untuk terserap sebagai pekerja di pabrik tersebut. Sedangkan sisanya memakai pekerja dari perusahaan itu.
Pihaknya pun telah menginstruksikan Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Indramayu, untuk melatih keterampilan masyarakat khususnya calon pekerja.
Menurut dia, calon pekerja yang hendak melamar ke pabrik itu harus memiliki keahlian menjahit sepatu dengan mesin jarum satu dan jarum dua.
“Pada tahun 2026, harus diupayakan dari tenaga kerja lokal dengan estimasi sekitar 13.000 orang pekerja,” ujarnya.
Berdasarkan data, pendirian pabrik sepatu di kawasan Kecamatan Krangkeng tersebut memiliki nilai investasi sebesar Rp1,5 triliun.
Nina menyampaikan Pemkab Indramayu mendukung pembangunan pabrik itu sehingga bisa berdampak positif pada perekonomian masyarakat di sekitarnya.
Dia juga menekankan kerja sama pemerintah daerah dengan perusahaan swasta sangat diperlukan, dalam memberdayakan masyarakat Indramayu.
Hal tersebut juga menjadi salah satu upaya untuk mengentaskan masalah kemiskinan ekstrem di daerahnya.
“Pemkab Indramayu mengapresiasi atas dibangunnya pabrik sepatu PT Sun Bright Lestari di lahan seluas 29 hektare,” ucap dia.