Pameran properti di JCC tawarkan rumah murah bersubsidi
Sebanyak 150 pengembang pada pameran tersebut menawarkan berbagai jenis produk properti.
Pameran Properti Real Estate Expo 2015 tengah digelar di JCC, Jakarta. Pameran ini diikuti lebih dari 150 pengembang yang menawarkan berbagai produk properti, baik komersial maupun bersubsidi dari pemerintah.
Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin mengatakan, pameran ini akan membantu masyarakat untuk memiliki rumah.
-
Apa yang membuat rumah di desa Purwosari menjadi pusat pemerintahan? Lokasinya dinilai strategis sebagai tempat persembunyian para pejuang.
-
Apa itu rumah paku? Rumah paku mulai jadi perbincangan pada 2001 setelah ada rumah 5 lantai yang berdiri di tengah jalan tol di provinsi Zhejiang, Cina. Rumah tersebut milik pasangan lansia yang menolak digusur karena tak sepakat dengan nilai kompensasi dan tempat relokasi yang ditawarkan pengembang.
-
Kapan Rumah Masa Kecil WR Supratman direnovasi? Panut mengatakan, renovasi terhadap rumah tersebut dilakukan pada 5 Oktober 2007.
-
Mengapa Pemkot Bandung membangun rumah susun murah? Rumah murah ini sangat membantu warga di Kota Bandung dengan penghasilan menengah ke bawah. Tingginya harga tanah dan properti di kota besar membuat masyarakat berpenghasilan rendah sulit memiliki rumah. Ini membuat mereka lebih memilih untuk mengontrak atau tinggal bersama keluarga besar.
-
Apa itu tangga rumah minimalis? Tangga rumah minimalis bukan hanya berfungsi sebagai penghubung antar lantai, tetapi juga bisa menjadi elemen dekoratif yang memperindah interior rumah. Dalam desain rumah minimalis, tangga yang unik dapat menambah daya tarik dan karakter, menjadikannya sebagai pusat perhatian dalam ruangan.
-
Kapan Rumah Hantu Malioboro buka? Objek wisata ini buka setiap hari mulai pukul 18.00 hingga 22.00.
"Selain menawarkan berbagai pilihan produk properti baik komersial untuk menengah ke atas dan ada juga rumah bersubsidi pemerintah," ujarnya seperti dilansir dari situs kementerian, Minggu (15/11).
Sebanyak 150 pengembang pada pameran tersebut menawarkan berbagai jenis produk properti seperti hunian dan niaga di lebih dari 165 lokasi proyek di wilayah Jabodetabek baik di Jawa maupun luar Jawa.
Pemerintah melalui Kementerian PUPR, imbuhnya, selain mendorong para pengembang untuk ikut menyediakan hunian yang layak juga terus berupaya mensosialisasikan berbagai program pemerintah yang termasuk dalam Program Sejuta Rumah.
"Jangan sampai ada dikotomi untuk membedakan pameran rumah komersial dan subsidi seakan-akan ada rumah khusus orang kaya dan miskin. Sebab semua orang punya hak yang sama atas informasi serta rumah yang layak," imbuhnya.
Lebih lanjut, Syarif menambahkan, ke depan pihaknya berharap penyelenggaraan pameran perumahan juga bisa dilaksanakan di berbagai lokasi lain di Indonesia. Dengan demikian, masyarakat khususnya MBR bisa lebih mudah untuk mengakses informasi perumahan yang dekat dengan tempat tinggalnya saat ini.
"Sosialisasi produk properti ke depan kalau bisa diselenggarakan di dekat dengan tempat tinggal masyarakat khususnya MBR. Di Bekasi misalnya, di sana kan banyak perumahan bersubsidi, maka pamerannya bisa dilaksanakan di dekat terminal atau pasar -pasar," tutupnya.
(mdk/idr)