Pasar modal puji kecepatan polisi lumpuhkan teroris di Sarinah
"Jadi investor semakin yakin tidak ada yang perlu dikhawatirkan di Indonesia."
Otoritas pasar modal mengapresiasi kecekatan aparat hukum melumpuhkan pelaku teror bom di Jakarta, pekan lalu. Ini dinilai mampu memulihkan kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia
"Polisi hebat loh. Hanya dalam waktu satu jam, itu langsung bisa diatasi. Jadi investor semakin yakin tidak ada yang perlu dikhawatirkan di Indonesia," ujar Direktur PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio, Jakarta, Senin (18/1).
-
Kapan Pasar Weleri diresmikan? Sejatinya gedung itu telah diresmikan pada Desember 2023.
-
Apa yang terjadi di Pasar Setan? Konon, pasar ini terletak di salah satu sabana luas yang menjadi jalur pendakian, dimana beberapa pendaki telah mengalami pengalaman yang tak terlupakan. Beberapa di antaranya melaporkan mendengar suara berisik dan keramaian yang mirip dengan suasana pasar, meskipun di jalur tersebut seharusnya sepi dengan hanya sabana luas dan tanah lapang.
-
Kapan Pasar Gede dibangun? Pembangunannya dimulai pada tahun 1927 dan rampung pada tahun 1930. Kini di tahun 2024 pusat perekonomian di Kota Solo itu hampir berusia satu abad.
-
Di mana Pasar Pakelan berada? Di Desa Sidorejo, terdapat sebuah pasar tradisional yang letaknya terpencil bernama Pasar Pakelan. Lokasinya berada di pinggiran desa.
-
Di mana Pasar Tradisional Selo berada? Pasar Selo merupakan pasar setingkat kecamatan. Lokasinya pun cukup strategis karena berada di antara jalan penghubung Magelang-Boyolali hingga ke Solo.
-
Di mana pasar takjil Rawamangun berada? Pasar Rawamangun jadi tempat berburu takjil selain Benhil dengan menu-menunya yang unik.
Tito mengungkapkan, perdagangan saham sempat anjlok selepas bom meledak di Sarinah, Jakarta Pusat, pukul 10.00 WIB, Kamis lalu.
Sekitar 90 menit sejak insiden tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 50,258 poin atau 1,12 persen ke 4.483,110. Indeks terus merosot hingga 77,859 poin atau 1,72 persen ke 4.459,320 saat penutupan perdagangan sesi I.
Sementara indeks LQ45 ditutup merosot 17,830 poin atau 2,25 persen ke 775.471.
Tito menilai wajar jika perdagangan saham anjlok selepas insiden teror. Itu dinilai sebagai refleksi dari spontanitas investor yang mengkhawatirkan prospek keamanan di Tanah Air.
"Ini sama saja misalnya investor investasi di Kolombia, kemudian terjadi bom di negara tersebut. Semua orang tidak tahu apa yang sedang terjadi. Yang dilakukan investor langsung jual saja untuk ambil aman. Makanya indeks turun."
(mdk/yud)