Pecah Rekor! Film Indonesia Tembus 55 Juta Penonton di Tahun 2023
Pecah rekor, film Indonesia tahun 2024 tembus 55 juta penonton. Terbanyak sepanjang sejarah.
Tren penikmat film anak bangsa tahun 2024 diprediksi bakal lebih tinggi dari capaian 2023.
- Film "Bila Esok Ibu Tiada" Berhasil Capai 1 Juta Penonton dalam Waktu 3,5 Hari
- Di Balik Hari Anak Nasional, Ada Jutaan Anak Indonesia Kecanduan Rokok
- Penculik Online Makin Marak Sasar Anak dan Remaja, Begini Cara Kerja Mereka
- Mengenal Gambar Toong, Bioskop Keliling yang Selalu Ditunggu Anak-anak Sunda Tempo Dulu
Pecah Rekor! Film Indonesia Tembus 55 Juta Penonton di Tahun 2023
Film Indonesia Tembus 55 Juta Penonton di Tahun 2023
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong sektor perfilman di Indonesia agar memberikan dampak positif terhadap peluang usaha dan lapangan kerja.
Sandiaga mengatakan pada tahun lalu, jumlah penonton film Indonesia telah mencetak rekor baru, yaitu menembus angka 55 juta penonton.
"Indonesia telah menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dan kalau kita lihat di tahun lalu, jumlah penonton film Indonesia telah menembus angka 55 juta. Ini adalah rekor," kata Sandiaga saat menutup kegiatan Batam Wonderfood Ramadan (BWR) ke-5, dikutip dari Antara, Minggu (31/3).
Tren penikmat film anak bangsa tahun ini diprediksi bakal lebih tinggi dari capaian 2023.
"Dan tahun ini diprediksi akan lebih tinggi lagi," kata Sandiaga.
Dalam 3 bulan terakhir, kata Sandiaga sudah ada beberapa film anak negeri telah ditonton di atas 1 juta. Salah satunya film Agak Laen' yang sudah mencapai 9 juta lebih penonton.
Sandiaga mengungkapkan, industri film Tanah Air dapat mengangkat genre atau aliran drama, horor serta komedi (drahorkom) sebagai ciri khas dalam memperkuat film Indonesia.
"Drahor, drama horor. Itu kita kuat banget. Dan kalau film 'Agak Laen' itu bisa mengangkat komedi, malah kita jangan-jangan bisa jadi drahorkom. Drama, horor, komedi yang bisa menjadi genre khusus (film Indonesia)," kata Sandiaga beberapa waktu lalu.
Dia juga memproyeksikan nilai ekonomi dari subsektor ekraf film mampu berkontribusi 7,5-8 persen dari capaian ekraf tahun lalu yang tercatat sebesar Rp1.414 triliun.
"Bahwa ekraf itu nilai tambahnya Rp1.414 triliun tahun lalu. Tahun ini kita berharap subsektor film akan menambah jumlah kontribusi dari pangsa perkembangan ekraf ke PDB kita, jadi total ada 7,5-8 persen," kata Sandiaga mengakhiri.