Pedagang daging sapi: Buat apa jualan kalau tidak ada untung
Uus merasa heran akan kondisi di mana melonjaknya harga daging sapi lokal ketimbang harga sapi impor.
Sudah dua hari ini para pedagang daging sapi di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur melakukan aksi mogok berjualan. Pasalnya, harga jual daging sapi sejak Lebaran hingga saat ini tak kunjung turun yakni bertengger di angka Rp 130.000 per kilogram (Kg).
Alhasil, sekitar dua puluh kios pedagang sapi ditinggalkan tuannya.
Salah satu pedagang daging kambing, Uus (24) mengatakan rekannya yang berjualan daging sapi mengatakan dibanding terus menanggung rugi, mereka memilih untuk setop berdagang. "Mereka (pedagang sapi) sudah dua hari tidak jualan ya karena itu harganya tidak turun-turun," ungkap Uus saat ditemui merdeka.com di Pasar Kramat jati, Jakarta Timur, Senin (10/8).
"Kemarin sih mereka sempat bilang, ya dibanding rugi mulu. Tidak ada yang beli mending tidak jualan sekalian," tambah Uus.
Uus pun mengakui jika pembeli daging sapi dalam beberapa hari ini sepi. "Iya sepi pembeli. Pembeli pada ngeluh. Sekarang orang beli sekilo, dijualnya dapet untung berapa," tuturnya.
Uus mengungkapkan jika para pedagang daging sapi di pasar tersebut akan mogok berdagang dalam waktu yang belum ditentukan. "Wah enggak tahu deh, kemarin sih mereka bilang bakal mogok lama. Bisa seminggu lebih," ucapnya.
Aksi serupa dikatakan Uus juga dilakoni para pedagang daging sapi di sejumlah pasar. "Semuanya pada mogok. Di pasar Kebayoran, Tanah Abang, Palmerah bahkan Bogor juga enggak ada yang dagang (daging sapi)," bebernya.
Namun, Uus merasa heran akan kondisi di mana melonjaknya harga daging sapi lokal ketimbang harga sapi impor. "Itu dia, kenapa yang mahal malah daging sapi lokal. Sekarang yang impor itu sekitar Rp 110.000-Rp 115.00, nah daging sapi lokal Rp 130.000. Lumayan juga perbandingannya," ungkap Uus heran.
Meski demikian, diakui Uus melonjaknya harga daging sapi tidak serta merta membuat dagangan daging kambingnya meningkat. Pembeli tidak lantas beralih mengonsumsi daging kambing.
"Enggak beralih ke (daging) kambing juga. Tapi kalau daging kambing itu harganya stabil sejak Lebaran kemarin," pungkasnya.