Pelaku Usaha dan UMKM Harus Bisa Adaptasi di Era New Normal
Ketua Umum Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas), Bayu Priawan Djokosoetono mengatakan bahwa pelaku usaha harus mampu beradaptasi dengan cepat dalam situasi seperti ini.
The new normal atau tatanan kehidupan baru menjadi kajian yang hangat saat ini. Satu sisi, banyak pihak yang ingin segera kembali beraktifitas seperti biasa dan kembali memulihkan diri dari imbas pandemi covid-19, termasuk bagi pelaku usaha.
Ketua Umum Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas), Bayu Priawan Djokosoetono mengatakan bahwa pelaku usaha harus mampu beradaptasi dengan cepat dalam situasi seperti ini.
-
Apa makna dari tema "Nusantara Baru, Indonesia Maju"? Makna dari tema ini adalah bahwa tahun 2024, yang bertepatan dengan HUT ke-79 Kemerdekaan RI akan menjadi momen pembuka bagi beberapa transisi besar di Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Pemkot Bontang untuk mengembangkan UMKM setelah pandemi Covid-19? Upaya untuk membangkitkan kembali pasar UMKM dilakukan oleh pemerintah. Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Bontang salah satu instansi pemerintah yang dapat memberikan konsep secara teori maupun praktis untuk pengembangan UMKM.
-
Apa yang dibahas dalam acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta? Mengusung tema 'Hukum, Profesi Jurnalistik & Etika Sosial Media', MA Goes To Campus hadir dengan tujuan untuk mengedukasi para mahasiswa baru agar lebih tertarik dalam berkarier di bidang hukum. Khususnya menjadi hakim di Mahkamah Agung.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Di mana UMKM di Bontang terdampak oleh pandemi Covid-19? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
"Para pelaku usaha di Indonesia, baik itu UMKM, perusahaan besar atau perusahaan kecil lainnya, harus mulai bisa beradaptasi. Mereka harus bisa mengupdate skill mereka untuk menghadapi krisis seperti sekarang," kata Bayu dalam video konferensi, Rabu (27/5).
Menurut Bayu, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan skill adalah dengan digitalisasi. Dengan digitalisasi, Bayu berharap dunia usaha di pedesaan bisa lebih maju dan unjuk gigi.
"Sekarang eranya sudah era digital. Tentu kita sangat berharap dari BUMDes agar digitalisasi ini dapat berjalan agar bisa menopang para pelaku usaha yang ada di pedesaan, dan juga berkontribusi kepada dunia usaha, karena sekarang saatnya desa ini unjuk gigi," ujarnya.
Konglomerasi Desa
Selain itu, dia juga menambahkan bahwa sudah saatnya dilakukan konglomerasi desa untuk menopang perekonomian nasional. Menurut Bayu, ketika perekonomian di desa sudah maju, akan membawa kesejahteraan utamanya bagi masyarakat desa, dan masyarakat lainnya secara luas.
"Kalau ekonomi pedesaan bisa maju, bisa kuat, tentu akan bisa memberikan kesejahteraan pada masyarakat luas, dan para pelaku usaha di dalamnya yang terkait juga akan mendapatkan benefit dari itu semua," katanya.
"Kita juga ingin lihat desa-desa kita maju, dan memang sekarang sudah nggak zaman lagi konglomerasi di kota. Sekarang zamannya bisnis2 besar itu dimulai dari pedesaan," tutup Bayu.
Reporter: Pipit Ika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)