Pelanggan protes subsidi dicabut, PLN tagih tunjukkan kartu miskin
"Kalau komplain karena merasa rakyat miskin, maka dia tunjukan kartu miskin," ujar bos PLN Sofyan Basir.
PT PLN (Persero) kini tengah mendata siapa saja pelanggan yang berhak menikmati subsidi listrik dari pemerintah. Pasalnya, dari sekitar 44 juta pelanggan yang menggunakan listrik bersubsidi, tak sedikit diantara merupakan warga dalam kategori mampu.
Maka dari itu, perusahaan listrik pelat merah ini akan mencabut subsidi listrik dan langsung menaikkan tarif listrik pelanggan dalam kategori mampu yang menikmati subsidi.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mengatakan pihaknya menyadari akan gelombang protes saat perseroan menaikkan tarif listrik pelanggan. Saat pelanggan protes ke kantor PLN itulah pihaknya akan menagih kartu keterangan miskin untuk verifikasi.
"Kalau komplain karena merasa rakyat miskin, maka dia tunjukan kartu miskin. Ketentuan pemerintah mereka harus ada kartu miskin," ujar Sofyan kepada wartawan di Kantor PLN Pusat, Jakarta Selatan, Selasa (27/10).
Dia beralibi jika program tersebut dimaksudkan agar pemberian subsidi tepat sasaran.
"Pasti terjadi protes. Sekarang Anda sendiri apa menerima tidak, ada orang tidak miskin punya mobil menerima subsidi tarif listrik 65 persen? Akhirnya balik lagi kepentingan masyarakat yang miskin dan lebih luas," tuturnya.
"Sebenarnya mereka jangan teriak minta dapat subsidi kalau tidak layak dapat subsidi. Ini kan mencuri hak orang miskin. Itu yang tidak ingin kami biarkan," tandas Sofyan.