Pelindo IV bakal layani pelayaran Davao-Bitung dua kali sebulan
Konektivitas langsung yang menghubungkan Davao Filipina dan Bitung di Sulawesi Utara tersebut mampu memangkas waktu perjalanan dibanding sebelumnya. Pelayaran logistik ini diharapkan bisa berjalan secara reguler dengan frekuensi dua kali dalam sebulan.
Presiden Joko Widodo telah membuka layanan transportasi laut Roll-on/Roll-Off atau Ro-Ro antara Davao General Santos-Bitung. Jalur pelayaran Filipina-Indonesia ini menjadi tonggak penting dalam sejarah hubungan kedua negara.
Pelayaran logistik ini diharapkan bisa berjalan secara reguler dengan frekuensi dua kali dalam sebulan. "Kami akan buka reguler dengan perkiraan satu atau dua bulan ke depan. Frekuensinya kita harapkan bisa mencapai dua kali dalam sebulan," kata Direktur Utama PT Pelindo IV, Doso Agung di Jakarta, Selasa (2/5).
-
Bagaimana Pelindo membangun konektivitas pariwisata di Indonesia? Selain itu, para delegasi akan diajak untuk mengunjungi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang disiapkan untuk menjadi jangkar dalam membangun konektivitas pariwisata di Indonesia
-
Apa tujuan utama Pemilu di Indonesia? Tujuan Pemilu secara Umum Tujuan pemilihan umum (Pemilu) secara umum adalah untuk memilih wakil rakyat dan membentuk pemerintahan baru sesuai dengan kehendak rakyat.
-
Siapa yang diuntungkan dari Pemilu di Indonesia? Dengan adanya pemilu, para pemimpin yang terpilih dapat secara sah dan demokratis memegang kekuasaan.
-
Apa tujuan utama dari Pemilu di Indonesia? Tujuan utama dari pemilu adalah untuk menjunjung tinggi sistem demokrasi, di mana partisipasi warga negara dalam proses politik sangat penting.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Kapan Pemilu di Indonesia dilaksanakan? Di Indonesia, tahun 2024 adalah tahun politik.
Doso menyebutkan, pada pelayaran perdana 30 April 2017 rute Davao-Bitung membawa tepung terigu dengan menggunakan Kapal Super Shutle Ro-Ro 12 dengan kapasitas 500 TEUs yang dioperasikan Asian Marine Transport Corporation.
"Yang dibawa kemarin (Minggu, 30 April) itu baru tepung terigu Filipina. Memang masih sedikit, namun sambil menjajaki kebutuhan masing-masing kami optimis ke depan akan meningkat sesuai dengan kebutuhan importir dari Sulawesi Utara," ungkap dia.
Sebaliknya, pelayaran dari Bitung membawa komoditi hasil pertanian dan perkebunan di antaranya kopra, coklat serta hasil pertanian lainnya. "Kami targetkan bisa memenuhi hingga 400 kontainer dari total kapasitas 500 kontainer per kapal RoRo ke depannya. Kalau perdana kemarin baru terisi kapasitas 30 kontainer," ujarnya.
Konektivitas langsung yang menghubungkan Davao Filipina dan Bitung di Sulawesi Utara tersebut mampu memangkas waktu perjalanan dibanding sebelumnya. "Kalau dulu harus melalui Jakarta dan Surabaya kemudian ke pelabuhan di Singapura dengan waktu tempuh dua pekan. Kini melalui jalur langsung tersebut bisa ditempuh hanya dalam waktu satu hingga dua hari," katanya.
Saat peluncuran pelayaran perdana kapal MV Super Shutle R0-Ro 12 di Kudos Port, Davao Filipina, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa layanan pelayaran tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal dalam memajukan sub kawasan, baik hal konektivitas, perdagangan, hingga 'people to people contact' antara Indonesia-Filipina maupun ASEAN.
"Saat ini pelayanan Ro-Ro baru menghubungkan Indonesia dan Filipina. Namun akan dikembangkan sehingga menghubungkan wilayah dari negara ASEAN lain, sehingga mendukung konektivitas ASEAN," kata Menhub Budi.
Kemudian, bertempat di Pelabuhan Samudera Bitung Sulawesi Utara, Menteri Perhubungan yang diwakili Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, A. Tonny Budiono dengan didampingi Gubernur Propinsi Sulawesi Utara dan Walikota Bitung menyambut kedatangan pelayaran perdana Kapal Ro-Ro Super Shutle tersebut.
Tonny menyebut, pelayaran perdana kapal Ro-Ro Rute Davao/General Santos Filipina–Bitung Indonesia ini merupakan perwujudan dari Penandatanganan Deklarasi Bersama tentang Konektivitas Laut Indonesia-Filipina yang dilakukan pada 28 April 2017.
"Hal ini merupakan prestasi bangsa Indonesia yang tentunya menjadi bagian penting dari pembangunan konektivitas ASEAN," ujar Tonny.
Pembukaan rute pelayaran baru Bitung Indonesia–Davao Filipina ini, selain akan meningkatkan kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Filipina juga akan memberikan peluang besar bagi kedua belah pihak terutama dalam membantu mengembangkan potensi ekonomi daerah serta meningkatkan pariwisata dan investasi daerah kedua belah pihak.
Kondisi ini disebabkan pelayaran Bitung–Davao dinilai sangat kompetitif, baik dilihat dari segi jarak maupun waktu tempuh yang lebih singkat sehingga dapat mengurangi biaya transportasi dan logistik. Rute Bitung-Davao hanya membutuhkan waktu tempuh 1 sampai 2 hari.
"Dengan dibukanya pelayaran perdana kapal Ro-Ro ini, menunjukkan bahwa Indonesia mampu menjadi negara mandiri di bidang maritim sehingga ke depan Pemerintah Indonesia optimis akan mampu mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai bangsa maritim yang besar dan disegani bangsa lain di dunia," tutup Tonny.
Baca juga:
Pelindo layani ekspor langsung Sulawesi ke Thailand, ini untungnya
Pelindo IV ekspor langsung 100 kontainer komoditi Papua ke China
Kisruh JICT dengan Pelindo memanas, ini akar masalahnya
Ingin ekspor langsung, bos Pelindo IV minta dukungan pemerintah
Data otoritas pelabuhan seharusnya jadi patokan dwelling time