Pembangunan Konstruksi Tol Pekanbaru-Bangkinang Selesai Tahun Ini
Fauzan menjelaskan bahwa progres signifikan konstruksi Tol Pekanbaru-Bangkinang tak lepas dari komitmen kontraktor yakni PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) untuk terus mengebut pekerjaan.
PT Hutama Karya (Persero) optimistis konstruksi ruas Tol Pekanbaru-Bangkinang sebagai bagian dari Jalan Tol Trans-Sumatera selesai tahun ini.
"Pembangunan konstruksi pada Tol Pekanbaru-Bangkinang cukup progresif. Hingga saat ini, progres konstruksinya sudah mencapai 56 persen," ujar Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan dalam keterangan tertulis dikutip dari Antara di Jakarta, Jumat (22/1).
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Bagaimana proses pembangunan Tol Yogyakarta-Kulon Progo? Pemda DIY Terbitkan IPL Tol Rute Yogyakarta-Kulon Progo, Begini Rencananya Rute jalan tol direncanakan melewati empat kecamatan dan 12 kelurahan. Pemerintah DIY telah menerbitkan Izin Penetapan Lokasi (IPL) lahan pembangunan Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo untuk seksi Yogyakarta-Kulon Progo. Rencananya seksi pembangunan tol itu akan melewati Kabupaten Sleman dan Bantul. “Rencana jangka waktu pembangunan dilaksanakan selama kurang lebih 36 bulan setelah tahapan pelaksanaan selesai dilakukan,” Menurut Benny, lokasi rencana pembangunan terletak di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul dengan perkiraan luas tanah yang dibutuhkan mencapai lebih kurang 159,053 hektare.
-
Apa tujuan pembangunan Tol Yogyakarta-Kulon Progo? Selain itu, pembangunan jalan tol tersebut juga memberikan pilihan transportasi dengan biaya lebih rendah dan waktu tempuh lebih cepat. “Ini dipastikan dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing melalui pengurangan biaya distribusi dan menyediakan akses ke pasar regional maupun internasional. Serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.”
-
Apa yang di bangun oleh Staatsspoorwegen (SS) di Yogyakarta untuk menghubungkan jalur kereta api Batavia-Surabaya? Di wilayah Yogyakarta, mereka perlu membangun beberapa jembatan untuk jaringan jalur kereta api itu. Salah satu jembatan kereta api terbilang unik. Selain membentang di atas sebuah sungai, jembatan ini juga membentang di atas jalur kereta api milik perusahaan kereta api Belanda lainnya bernama Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) yang menghubungkan Semarang-Solo-Yogyakarta.
-
Mengapa jalan tol dibangun di Indonesia? Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) tengah gencar membangun infrastruktur untuk menekan biaya logistik. Salah satunya jalan tol.
-
Apa tujuan utama pembangunan jalur kereta api di Sumatera? Angkutan Hasil Bumi Pembangunan rel kereta di Pulau Sumatra ini awalnya bertujuan untuk mengangkut berbagai macam hasil bumi dan bisa memangkas waktu lebih banyak.
Fauzan menambahkan, untuk pembebasan lahan yakni kegiatan pemberian uang ganti rugi bagi masyarakat terus berjalan dengan metode pembayaran langsung melalui LMAN oleh Kementerian PUPR.
"Kami berharap pihak-pihak yang terlibat dalam proses pembangunan tol ini dapat mendukung dengan baik, sehingga target yang telah ditentukan perusahaan untuk dapat menyelesaikan konstruksi Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Pekanbaru-Bangkinang di tahun 2021 dapat tercapai," katanya.
Memasuki awal 2021 dan masih dihadapkan dengan pandemi Covid-19, Hutama Karya melanjutkan penyelesaian pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS), salah satunya ruas Tol Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 40 km. Tol Pekanbaru-Bangkinang merupakan bagian dari koridor pendukung (sirip) JTTS yakni ruas Pekanbaru-Padang sepanjang 254 Km.
Fauzan menjelaskan bahwa progres signifikan konstruksi Tol Pekanbaru-Bangkinang tak lepas dari komitmen kontraktor yakni PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) untuk terus mengebut pekerjaan.
Tantangan Pembangunan Tol
Sementara itu, Direktur Utama HKI Aji Prasetyanti menyampaikan bahwa pengerjaan Tol Pekanbaru-Bangkinang memiliki tantangan tersendiri, salah satunya terkait dengan faktor cuaca.
"Intensitas curah hujan yang tinggi membuat tim proyek harus melakukan sejumlah pekerjaan untuk menangani tanah yang basah, seperti pembuatan subdrain, memasang pompa di sekitar lokasi pekerjaan dan pekerjaan perkuatan tanah (soil improvement). Ini menjadi tantangan yang kerap kali dijumpai di lapangan," kata Aji.
HKI selaku kontraktor berupaya untuk menghadirkan solusi terbaik agar proyek ini dapat selesai tepat waktu dan menghadirkan kualitas yang disyaratkan. HKI juga rutin berkoordinasi dengan owner yakni Hutama Karya sehingga tak hanya selesai tepat waktu namun kualitas konstruksi jalan yang dibangun juga maksimal.
Jika Tol Pekanbaru-Bangkinang ini sudah dapat digunakan, masyarakat akan dapat mempersingkat jarak tempuh dari Pekanbaru ke Bangkinang hanya dalam waktu 30 sampai dengan 45 menit.
Pekerjaan Tol Pekanbaru-Bangkinang telah menerapkan teknologi Building Information Modelling (BIM) dalam tahap desain dan konstruksinya. Teknologi BIM merupakan representasi digital dari karakteristik fisik dan karakter fungsional suatu objek bangunan.
(mdk/idr)