Pemda diminta manfaatkan fasilitas Bandara Adi Soemarmo untuk promosi wisata
pemanfaatan fasilitas bandara saat ini belum maksimal. Banyak tenan dan fasilitas lainnya yang belum dimanfaatkan di bandara terbesar di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut. Selain untuk promosi wisata, Pemda juga bisa memanfaatkan tenan untuk memasarkan produk-produk daerah.
Pemerintah Daerah, khususnya di wilayah eks Karesidenan Surakarta (Solo, Boyolali, Klaten, Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar dan Sragen) diminta untuk memaksimalkan pemanfaatan fasilitas yang dimiliki Bandara Internasional Adi Soemarmo. Pernyataan tersebut dikemukakan General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo, Abdullah Usman, Selasa (14/8).
Abdullah Usman menilai, pemanfaatan fasilitas bandara saat ini belum maksimal. Banyak tenan dan fasilitas lainnya yang belum dimanfaatkan di bandara terbesar di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut. Selain untuk promosi wisata, pemerintah daerah juga bisa memanfaatkan tenan untuk memasarkan produk-produk daerah, atau menyewakannya ke pengusaha UMKM lain.
-
Apa saja jenis kereta api wisata yang ditawarkan oleh PT. Kereta Api Indonesia? Kereta api wisata yang diadakan oleh KAI ini memiliki beberapa tipe dengan karakteristik dan fasilitas berbeda-beda.
-
Apa saja jenis wisata yang bisa ditemukan di Surabaya? Di kota ini, kita bisa menjelajahi berbagai macam destinasi menarik yang pastinya akan memberikan pengalaman seru.
-
Apa yang terjadi pada kereta api dari Surabaya di Rancaekek, Bandung? Kereta ini dijadwalkan tiba di stasiun pukul 20:00 WIB, namun hingga jam menunjukkan waktu tersebut kereta tak kunjung muncul. Jangankan fisiknya, suara, kepulan asap sampai lampunya saja tidak tampak dari kejauhan.
-
Kapan Keraton Surakarta dibangun? Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II sebagai pengganti Keraton Kartasura yang hancur karena adanya peristiwa Geger Pecinan pada tahun 1743.
-
Kenapa Kori Brajanala Lor menjadi pintu masuk utama wisatawan ke Keraton Surakarta? Pintu gerbang ini merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin ke Keraton.
-
Apa tujuan dari Serangan Umum Surakarta? Meski dihujani bom-bom dari udara, para pejuang gerilya terus melakukan perlawanan dan pertempuran tanpa pandang bulu. Mereka tetap konsisten menyerang pos-pos Belanda lalu masuk ke kampung bersama rakyat lainnya.
"Apa yang akan dikerjakan oleh Pemkot Solo dan Pemda lainnya untuk pengembangan kota, sepanjang ada unsur bandaranya, akan kita bantu. Misalnya sektor pariwisata, bisnis travel, sewa tempat untuk UKM (usaha kecil menengah). Saya sudah bilang ke Pemkot, silakan sewa tenan, biar nanti UKM yang isi," jelasnya.
Menurut Usman, fasilitas bandara yang potensial untuk dimanfaatkan adalah untuk promosi. Baik produk daerah maupun pariwisata. Ia berharap sebelum Januari pemerintah daerah bisa memanfaatkannya.
Usman menyebut, Kota Solo misalnya, dapat memanfaatkan keberadaan bandara sebagai akses masuk wisatawan luar negeri. Karena selama ini hanya Bandara Soekarno Hatta, I Gusti Ngurah Rai Bali, serta Bandara Adisucipto Yogyakarta yang gencar membuka akses besar untuk turis luar negeri. Padahal Bandara Adi Soemarmo juga memiliki potensi sama.
"Jogja bisa menjual paket-paket wisata seperti Candi Prambanan, Borobudur dan lain-lain yang lokasinya bukan di Yogyakarta. Padahal dari luar negeri turun di Solo, bisa langsung ke Borobudur, Prambanan dan lainnya," jelasnya lagi.
Menurut Usman, Kota Solo sebenarnya memiliki potensi lebih dalam pengembangan paket pariwisata. Potensi pengembangan pariwisata bisa dikerjakan dengan menggandeng daerah sekitarnya. Tak hanya itu Solo juga memiliki event kesenian, wisata budaya serta kuliner yang bisa dijual. Namun, kendala utama saat ini adalah promosi yang dilakukan Pemkot masih minim.
"Sosialisasi event belum maksimal. Harusnya ada media promosi tambahan seperti videotron atau papan pengumuman yang dapat dibawa ke luar negeri," ucap dia.
Minimal, dia menambahkan Pemkot menyediakan kalender event empat bulan sebelum akhir tahun. Dengan demikian kalender event tahunan ini mampu menjadi daya tarik bagi turis mancanegara untuk masuk ke Kota Solo.
Wali Kota F.X Hadi Rudyatmo tak menampik jika Solo selama ini hanya menjadi second destination bagi wisatawan asing saat berkunjung ke Yogyakarta. Guna menggenjot potensi pariwisata ini, Pemkot sudah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan PT Angkasa Pura I.
Beberapa poin kerja sama di antaranya pengembangan pariwisata, UMKM serta integrasi moda transportasi. "Kerja sama Pemkot dengan Angkasa Pura sementara masih global. Belum mengatur secara detail program yang akan dilaksanakan," terangnya.
Dalam mengimplementasikan kerja sama dengan PT Angkasa Pura, Wali Kota mengatakan akan menggandeng seluruh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemkot. Nantinya detail kerja sama akan dibahas lebih lanjut antara PT Angkasa Pura dengan BUMD tersebut. Wali Kota tak menampik jika pengembangan pariwisata di Kota Bengawan masih kalah dibanding kota lain, seperti Yogjakarta.
Beragam cara dilakukan Pemkot untuk mempromosikan pariwisata Kota Solo. Di antaranya menggandeng travel agent atau biro perjalanan wisata ternama dari berbagai daerah. Biro ini berasal dari Bali, Bandung, Yogyakarta dan Jakarta. Mereka selama ini dinilai berpengalaman mengajak berkeliling para wisatawan dalam jumlah banyak, khususnya turis mancanegara.
"Destinasi wisata di Solo dan sekitarnya akan kami promosikan, termasuk mengajak para wisatawan berkeliling ke Sangiran, Candi Cetho, proses pembuatan keris di Kawasan Mojosongo, Pura Mangkunegaran dan Museum Batik Wuryoningratan," katanya.
Baca juga:
Stasiun KA Adi Soemarmo hampir selesai, target Februari akan beroperasi
Inilah tarif 4 kereta bandara di Indonesia
Kereta Bandara Adi Soemarmo beroperasi, harga tiket terjauh Rp 40.000
KA Bandara Solo Express resmi diluncurkan, ini tarifnya
KA Bandara Solo diujicobakan sebagai KA Solo Express
Proyek kereta Bandara Adi Soemarmo Solo ditarget rampung awal 2019