Pemerintah siapkan Rp 9,5 triliun kembangkan biodiesel
Dana Rp 8 triliun untuk subsidi ke PLN dan Rp 1,5 triliun untuk bangun desa tanggap api dan penanaman kembali.
Pemerintah juga telah menyiapkan dana pengembangan kelapa sawit sebesar Rp 9,5 triliun. Dana tersebut akan digunakan menutupi selisih harga biodiesel ke PT PLN (Persero), pengembangan perkebunan kelapa sawit dan bangun desa tanggap api.
"Tahun depan kami alokasikan untuk B20 PLN sebesar Rp 8 triliun dan Rp 1,5 triliun itu untuk lain lain seperti penanaman kembali atau replanting misalnya," kata Kepala BPDP Kelapa Sawit Bayu Krishnamurti di Jakarta, Senin (19/10).
-
Kenapa mahasiswa UGM mengembangkan ESDS? Yogi mengatakan bahwa pengembangan ESDS tersebut berawal dari keprihatinan mereka terhadap tingginya kasus stunting di Tanah Air.
-
Kapan Masjid Walima Emas diresmikan? Mengutip Liputan6.com, Masjid Walima Emas dibangun sejak tahun 2008 dan diresmikan tahun 2012.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Kenapa Eddy Rumpoko dirawat di RSUP Dr. Kariadi Semarang? Usman mengatakan bahwa Eddy sudah menjalani perawatan medis di RSUP Dr. Kariadi sejak Selasa (28/11) setelah mengeluh sakit sejak Minggu (26/11).
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
Selain itu, BPDP Kelapa Sawit dan Kementerian ESDM bakal membangun desa tanggap api sebagai program untuk memberdayakan masyarakat yang terkena asap di Kalimantan dan SUmatera.
"Kami sangat prihatin dengan saudara-saudara kita yang mengalami ispa, dan kami menawarkan program (tidak sekarang) tahun depan hal ini tidak terulang, dengan dukungan desa tanggap api usaha berbasis masyarakat mendeteksi dini kebakaran" jelas Bayu.
Nantinya, kata Bayu, masyarakat akan dibekali dengan pelatihan pencegahan api dan deteksi dini kebakaran. Dia berharap 100 desa tanggap api sudah terbangun pada tahun depan.
Sementara itu, Direktur Bioenergi DItjen EBTKE Kementerian ESDM Tisnaldi mengatakan saat ini sudah ada sembilan desa yang berhasil melakukan pencegahan kebakaran dini.
"Bioenergi dan biodiesel bisa jadi solusi yang fundamental daripada pencegahan api," kata Tisnaldi.
(mdk/bim)