Pemerintah bagikan rumah murah laik huni gratis untuk masyarakat
Tahun ini, 11 rumah akan dibagikan untuk warga Tangerang.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) meluncurkan program rumah instan sederhana sehat, di Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten. Rumah yang dibangun dengan biaya Rp 47 juta ini akan dibagikan secara bertahap gratis pada masyarakat.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan tahun ini 11 rumah akan dibagikan untuk warga Tangerang, Banten. Dia menjelaskan gerakan ini sebagai langkah awal kerja sama berbagai komponen masyarakat baik pemerintah, sektor swasta, LSM, akademisi dan komponen lainnya, khususnya yang bergerak di bidang konstruksi untuk mempercepat pembangunan rumah layak bagi rakyat.
"Dulu Risa (Rumah Instan Sederhana Sehat) dikembangkan untuk rumah tahan gempa, tapi sekarang juga bisa untuk tahan karat. Kami mendukung membangun rumah-rumah ini (Risa) lebih banyak lagi. Tapi sumber dayanya juga harus lebih banyak lagi, kami bisa bantu," ujarnya saat acara 'Gerakan Peduli Rumah Layak Untuk Rakyat' di Tangerang, Rabu (11/11).
Sementara, pada kesempatan sama, Direktur Utama Indocement Cristian Kartawijaya menambahkan konsep rumah ini menggunakan teknologi asli Indonesia, yang berbasis semen menggunakan komponen pracetak dengan ukuran modular. Teknologi ini, lanjutnya, sangat memungkinkan untuk menciptakan unit-unit produksi dalam skala kecil berbasis lokal.
"Komponen utama dari teknologi ini adalah panel struktur utama, panel dinding dan kusen beton. Apalagi daerah Mauk Tangerang sangat tepat karena daerah pantai jadi anti karat," jelas dia.
Dia menambahkan, pembangunan 11 unit rumah instan sederhana sehat dengan tipe 33 dan 36 dapat diselesaikan dalam jangka waktu pendek. "Tipe 33 dan 36 ini bisa diselesaikan 4-7 hari per hari, biaya pembangunan satu unit rumah Rp 47 juta dan gratis untuk rakyat," ungkapnya.
Program ini bekerja sama dengan PT Indocement Tunggal Prakarsa, Pralon, Sakura Roof, BASF, Bluescope, GRC Board, dan Gunung Garuda Steel.
Baca juga:
Demi program 1 juta rumah, Ahok rayu TNI berikan lahannya buat DKI
Pengembang: Beli rumah susun, penghasilan minimal Rp 7 juta/bulan
Harga rumah murah di program andalan Jokowi naik tahun depan
Proyek satu juta rumah murah genjot penjualan semen
Menteri Basuki diminta tak lanjutkan program bantuan rumah di NTT
Tips beli rumah murah agar tak tertipu pengembang nakal
Bangun rusunawa, pemerintah siapkan lahan 381 hektar
-
Apa yang membuat rumah di desa Purwosari menjadi pusat pemerintahan? Lokasinya dinilai strategis sebagai tempat persembunyian para pejuang.
-
Di mana rumah tersebut berada? Sebuah rumah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terbilang unik dan berbeda. Bangunan tempat tinggal itu berdiri di samping tempat pemakaman umum (TPU) Sirnaraga di wilayah tersebut.
-
Siapa pemilik rumah bersejarah di Desa Purwosari? Rumah itu menyimpan banyak cerita pada masa pendudukan Belanda. Rumah sederhana itu berada di lereng Gunung Prau sebelah timur, tepatnya di Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal. Tak banyak yang tahu, rumah itu memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi. Dulunya, rumah itu pernah menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Kendal. Saat itu pemilik rumah tersebut adalah Raden Mas Ari Sumarmo Sastro Dimulyo.
-
Apa itu rumah paku? Rumah paku mulai jadi perbincangan pada 2001 setelah ada rumah 5 lantai yang berdiri di tengah jalan tol di provinsi Zhejiang, Cina. Rumah tersebut milik pasangan lansia yang menolak digusur karena tak sepakat dengan nilai kompensasi dan tempat relokasi yang ditawarkan pengembang.
-
Apa itu rumah peti mati? Bukan fakta baru lagi jika harga rumah di Hong Kong paling mahal di dunia. Bahkan hampir mustahil penduduk Hong Kong memiliki rumah layak huni. Maka dari itu, banyak warga lokal hidup di rumah peti atau dikenal dengan coffin house.
-
Kenapa rumah ini dijual? Abdi menyebut jika alasan keluarganya menjual rumah tersebut karena terlalu besar dan kurang maksimal dalam pengelolaannya.