Pemerintah bersyukur subsidi pupuk turun di 2018, ini alasannya
Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edy Putra Irawady bersyukur adanya penurunan subsidi tersebut. Menurutnya, hal ini mencerminkan adanya efisiensi dan penghematan di sektor distribusi.
Pemerintah Jokowi-JK mengalokasikan anggaran subsidi pupuk sebesar Rp 28,5 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2018. Anggaran ini turun dari tahun 2017 yang mencapai Rp 31,2 triliun.
Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edy Putra Irawady bersyukur adanya penurunan subsidi tersebut. Menurutnya, hal ini mencerminkan adanya efisiensi dan penghematan di sektor distribusi.
-
Apa yang diminta Mentan untuk dibenahi terkait subsidi pupuk? Mentan meminta akses petani terhadap pupuk untuk semakin dipermudah. "Bantuan pupuk susbidi banyak yang tidak tepat sasaran.
-
Kenapa Kementan menambah subsidi pupuk? Tambahan ini bahkan mencapai 7,2 juta dan akan digelontorkan bersamaan dengan benih gratis sebanyak 2 juta hektare. Menurut Mentan, penambahan pupuk dan pendistribusian benih gratis ini merupakan bagian dari rangkaian tambahan anggaran yang dikucurkan pemerintah sebesar 14 triliun.
-
Kapan Kementan akan menambah pupuk subsidi? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan Januari tahun ini akan ada tambahan pupuk untuk produksi padi dan jagung.
-
Siapa yang menyampaikan dukungan pada pembenahan kebijakan subsidi pupuk? Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) menyampaikan dukungannya pada pembenahan subsidi pupuk.
-
Siapa yang bercerita tentang isu pupuk subsidi kepada Ganjar Pranowo? "Di sini ada isu pupuk subsidi yang mengendalikan Pak Ganjar," ujar salah seorang petani.
-
Pupuk apa saja yang akan ditambah subsidi nya oleh Kementan? Subsidi pupuk untuk padi naik. Kenaikannya bahkan 2 kali lipat. Saya berharap Informasi ini sampai ke masyarakat di mana jumlah pupuk kita yang tersedia sebanyak 7,2 juta ton. Kemudian untuk benih padi dan jagung kami tambah 2 juta hektare dan diharapkan dalam 3 tahun kita bisa swasembada," ujar Mentan, Rabu, (17/1).
"Alhamdulillah, artinya saat ini turun yang grogotan kami terhadap subsidi Rp 172 triliun yang kemarin diusulkan, itu turun menjadi Rp 28 triliun. Di sini artinya ada efisiensi kemudian ada penghematan di sektor distribusi dan sebagainya," kata Edi, di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (18/8).
Namun demikian, kata dia, subsidi pupuk ini masih dipertahankan karena ada tiga alasan seperti, untuk meningkatkan kesejahteraan petani kemudian agar produktifitasnya meningkat dan untuk meningkatkan produksi pangan itu sendiri.
"Misalnya dulu yang kita subsidi hanya urea, sekarang besar kita berikan sekitar 2 juta ton untuk pupuk majemuk. Pupuk majemuk ini produktivitasnya tinggi di atas 6 per hektar rata-rata. Kalau dulu sebelum ada NPK hanya sekitar 4 ton. Gabah kering hanya sekitar 4 ton, panennya sekitar 5. Jadi subsidi ini diarahkan untuk majemuk sangat mendorong produktifitas," jelasnya.
Diharapkan, dapat meningkatkan kesejahteraan petani karena mengurangi nilai ongkos produksinya. Rata-rata ongkos produksi biaya pupuk terhadap biaya usaha tani ini sekitar 8-9 persen.
"Tetapi ini sangat penting bagi petani. Karena ketepatan jenisnya, ketepatan jumlahnya ketepatan, harganya, waktunya sangat mempengaruhi hasil dari pada usaha tani. Ini penting, walaupun pada biaya produksinya hanya 9 persen, tetapi dia sangat berperan terhadap peningkatan kesejahteraan petani," tandasnya.
Baca juga:
Saran INDEF agar pemerintah Jokowi capai target pertumbuhan 5,4 persen di 2018
Ini rincian besaran anggaran 10 kementerian dan lembaga di RAPBN 2018
Tahun depan, Jokowi siapkan dana tunjangan profesi guru Rp 58,2 triliun
BI masih ragu target pertumbuhan ekonomi 5,4 persen Jokowi di RAPBN 2018
Tahun depan, Sri Mulyani pastikan tetap gigih kejar pajak masyarakat