Pemerintah Catat Potensi Pengembangan EBT di Aceh Capai 27,7 MW
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyebut provinsi Aceh memiliki peluang untuk mengembangkan energi baru terbarukan (EBT). Setidaknya ada potensi 27,7 mega watt (MW) yang bisa dihasilkan di negeri serambi Mekah tersebut.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyebut provinsi Aceh memiliki peluang untuk mengembangkan energi baru terbarukan (EBT). Setidaknya ada potensi 27,7 mega watt (MW) yang bisa dihasilkan di negeri serambi Mekah tersebut.
"Aceh memiliki potensi pengembangan EBT yang besar, yaitu mencapai 27,7 megawatt (MW)," kata Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Ayodhia Kalake dalam rapat koordinasi, Jakarta, Rabu (21/4).
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
-
Kenapa PLN menerapkan strategi ARED untuk pengembangan energi baru terbarukan? Oleh karena itu, Darmawan mengatakan, PLN di bawah arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang mampu meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan hingga 75% pada tahun 2040.
-
Kapan Pemprov Kaltim mendorong Perusda untuk menerapkan model bisnis berbasis energi terbarukan? Upaya transformasi energi di Kalimantan Timur mulai diterapkan dalam bisnis perusahaan daerah (Perusda) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo agar Indonesia perlahan beralih ke energi terbarukan.
-
Bagaimana Eceng Gondok bisa menjadi sumber energi terbarukan? Biomassa eceng gondok di Amerika Selatan dapat dielaborasi menjadi biofuel. Rendahnya lignin pada eceng gondok membuatnya menjadi pilihan yang ideal untuk produksi biofuel. Selulosa dan hemiselulosa diubah dengan mudah menjadi gula dan dapat difermentasi, menghasilkan biomassa yang dapat dieksploitasi dalam industri biofuel. Eceng gondok juga digunakan dalam produksi briket, bioetanol, dan biogas.
-
Apa yang baru ditemukan oleh ilmuwan tentang energi gelap? Sebuah pemodelan baru yang dijelaskan lewat makalah arXiv mengungkapkan sebuah bukti anyar tentang salah satu misteri terbesar di alam semesta. Misteri itu ialah dark energy atau energi gelap. Sebelumnya, para ilmuwan sendiri telah berteori sejak lama tentang alam semesta yang didominasi oleh energi gelap yang aneh dan misterius.
-
Bagaimana Pertamina ingin membangun energi berkelanjutan? Dalam mewujudkan NZE 2060, imbuh Nicke, strategi Pertamina yang paling utama adalah bagaimana kita membangun atau memiliki sustainable energy. Sustainable artinya adalah semua material dan bahan bakunya dimiliki Indonesia, suplainya harus ada dan kemudian kita memiliki kemampuan untuk mengolahnya menjadi energi yang lebih baik.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menjelaskan secara lebih rinci tentang peluang pengoptimalan EBT di Aceh, yaitu sebesar 25,31 gigawatt (GW). Jumlah ini terdiri dari 1,2 GW energi panas bumi, 16,4 GW energi surya, 6,6 GW energi hidro, 0,89 GW energi angin, dan 0,22 GW bioenergi.
Salah satu lokasi yang akan difokuskan untuk EBT, yakni Kawasan Industri (KI) Ladong dengan lahan seluas 67 hektar, yang 2.500 hektar di antaranya akan dikembangkan untuk EBT. Nantinya, Aceh akan ditargetkan menjadi kawasan percontohan green industrial park. Selain itu, KI Ladong akan mampu menjadi magnet penggerak perekonomian di wilayah Aceh.
Menanggapi rencana tersebut, Luhut ingin semua pihak bisa bekerja sama dalam mewujudkannya. Dia meminta Arifin Tasrif untuk berkoordinasi dengan Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Menteri Perindustrian.
"Saran saya, koordinasikan dengan Menteri ESDM dengan Menteri Perindustrian untuk membuat Aceh Green Industrial Park supaya arah kita kesana, mengingat kita punya potensi EBT yang besar," kata Luhut.
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah meyakini pengembangan energi terbarukan di Aceh dapat menjadi primadona. Sebab masyarakat dan industri sudah mulai berpindah dari energi fosil ke EBT. Untuk itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi akan mengembangkan sektor transportasi. Antara lain Bandara Sultan Iskandar Muda dan Pelabuhan Malahayati.
"Sebagai pendukung KI Ladong, kami juga berencana untuk mengembangkan sektor transportasi," kata Budi.
Selain potensi EBT di Aceh, dalam rapat ini juga membahas progres pembangunan nasional di Provinsi Aceh, khususnya pembangunan yang masuk ke dalam Major Project dan Prioritas Nasional. Di Aceh, telah diupayakan pembangunan konektivitas dan aksesibilitas transportasi.
Untuk transportasi darat, tindakan yang dimaksud mencakup pembangunan jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten/kota yang seluruhnya memerlukan penanganan lebih lanjut. "Rute Langsa-Lhokseumawe-Sigli perlu menjadi perhatian," kata Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Sofyan Djalil di dalam rakor yang sama.
Hal ini sesuai instruksi presiden yang menyatakan bahwa setidaknya satu jalur Trans Sumatera harus selesai pada kuartal pertama tahun 2024. Telah dibangun pula enam dermaga penyeberangan, yakni Ulee Lheue, Balohan, Lamteng, Sinabang, Labuhan Haji, dan Singkil.
Ada juga sembilan pelabuhan laut yang dibangun yaitu Sabang, Malahayati, Krueng Geukueh, Kuala Langsa, Calang, Meulaboh, Sinabang, Tapak Tuan, dan Singkil. Pesawat pun telah tersedia untuk rute penerbangan domestik maupun internasional.
(mdk/azz)