Pemerintah Diminta Beri Dukungan Lebih ke Pengusaha Ikan Hias
Pameran dan kontes ikan terbesar se-Asia bertajuk Nusantara Aquatic (Nusatic) 2019 kembali digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tanggerang. Pameran ini tak hanya diikuti oleh sejumlah pecinta ikan dalam negeri namun juga diikuti oleh beberapa negara luar Indonesia.
Pameran dan kontes ikan terbesar se-Asia bertajuk Nusantara Aquatic (Nusatic) 2019 kembali digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tanggerang. Pameran ini tak hanya diikuti oleh sejumlah pecinta ikan dalam negeri namun juga diikuti oleh beberapa negara luar Indonesia.
Direktur Utama Nusatic, Sugiarto Budiono mengungkapkan, pameran ikan hias berskala besar ini menjadi agenda rutin yang digelar setiap tahunya. Mengingat potensi sumber daya ikan hias yang ada di Indonesia sendiri cukup potensial.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Siapa yang memulai usaha peternakan di Jakarta Selatan? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.Dilansir dari akun youtube Naik Kelas, pria Betawi ini memilih usaha penggemukan atau peternakan sapi di Jalan Palem 2, Petukangan Utara, Jakarta Selatan.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
"Ada sekitar 1.500 jenis ikan ada di Indonesia. Tapi Indonesia tidak memiliki pameran sekala Internasional. Teman-teman ingin ada pameran bersama. Kita gabung buat pameran dari komunitas, ada lomba dan kontes. Saya berpikir bagaimana jadi besar saya liat kalau kita bikin pameran bersama, otomatis jadi terbesar di dunia," kata dia saat ditemui di lokasi, Minggu (1/12).
Di samping itu, dirinya juga meminta bentuk dukungan lebih terhadap pemerintah agar pameran ke depannya dapat berjalan dengan baik. Sebab, tanpa dukungan pemerintah dirasa cukup berat.
"Kita juga minta dukungan dana dari pemerintah untuk sewa gedung. Bukan hanya kebijakan dari ikan hias kemudian pendanaan gedung," katanya.
Tak hanya itu persoalan lain yang dirasa perlu adalah masalah izin. Menurutnya, banyak para pelaku usaha ikan hias yang hingga kini masih mengeluhkan masalah izin diberikan pemerintah. Utamanya adalah tumpang tindih izin di Kementerian Lembaga yang kemudian itu dirasa menyulitkan.
Ekspor Perdana Benih Ikan Hias
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melepas ekspor 1,2 juta ekor benih ikan hias dari Daerah Istimewa Yogyakarta, yang merupakan kegiatan ekspor perdana benih ikan dari daerah itu.
"Hari ini kita ekspor perdana dari Yogyakarta ekspor ikan hias. Dulu tidak ada nama Yogyakarta karena (benih ikan) dikirim ke Surabaya atau Jakarta," kata Kepala BKIMP Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Rina di Yogyakarta, Minggu, saat melepas ekspor benih ikan hias jenis guppy ke Filipina.
Menurut Rina, dengan melakukan ekspor ikan hias secara langsung maka setiap provinsi bisa mendapatkan keuntungan langsung secara maksimal tanpa melalui perantara daerah lain.
"Kami mau seperti itu supaya setiap lokasi ini mendapatkan keuntungan maksimal dari yang dihasilkan dari provinsinya," kata dia seperti dikutip Antara.
Menurut dia, potensi ekspor ikan air tawar termasuk ikan hias di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) cukup bagus. Berdasarkan data lalu lintas ikan dari Yogyakarta yang paling dominan adalah benih-benih ikan konsumsi air tawar.
Dia mengatakan selama ini untuk negara tujuan ekspor ikan hias paling dominan adalah negara-negara Eropa, disusul Amerika Serikat, Singapura, serta Timur Tengah. Ekspor ikan hias paling banyak dari Bali, Jakarta, dan Bandung. "Ini peluang yang bagus untuk Yogyakarta," kata dia.
(mdk/azz)