Pemerintah diminta naikkan tarif cukai rokok putih dan impor
Pemerintah diminta naikkan tarif cukai rokok putih dan impor. Rokok kretek lebih baik dari sisi serapan bahan baku lokal, penyerapan tenaga kerja dan lain sebagainya. Pemerintah diminta untuk tidak sungkan menerapkan kebijakan seperti Amerika yang melindungi rokok putih mereka.
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), Agus Parmuji, meminta pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk lebih memperhatikan pabrikan rokok kretek dibanding rokok putih atau impor. Menurutnya, rokok kretek lebih baik dari sisi serapan bahan baku lokal, penyerapan tenaga kerja dan lain sebagainya.
Agus menyarankan agar rokok putih atau rokok impor dikenakan cukai tinggi sementara rokok kretek dikenakan cukai lebih rendah.
"Kalau negara mau melindungi harus ada disparitas cukai pengenaan cukai rendah bagi rokok kretek atau berbahan baku lokal dibandingkan dengan rokok putih, rokok berbahan baku impor," ujar Agus di Jakarta, Senin (17/4).
Pernyataan Agus ini sekaligus menanggapi rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI beberapa hari lalu yang tidak melibatkan Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri) sebagai asosiasi yang memiliki anggota pembayar cukai terbesar (70 persen).
"Kalau tidak dibedakan, akan tergerus dari hulu ke hilir. Kretek ini kan, Indonesia banget. Ini sebenarnya peperangan korporat multinasional, untuk itu kami usul ada disparitas, khusus untuk rokok putih, berbahan baku impor, dikenakan cukai tinggi," tegasnya.
Agus mewanti-wanti lobi-lobi perusahaan multinasional yang notabene sudah mencaplok sejumlah pabrik rokok lokal untuk mempengaruhi kebijakan. Dia menegaskan, kementerian keuangan harus memberi dukungan nyata bagi produk rokok kretek dalam negeri.
Dia meminta pemerintah untuk tidak sungkan menerapkan kebijakan seperti Amerika yang melindungi rokok putih mereka. Meski WTO menetapkan bahwa pelarangan rokok kretek ke Amerika menyelahi aturan, namun Amerika tidak mematuhi, dengan dalih kepentingan industri dalam negeri.
"Amerika menerapkan aturan larangan rokok aromatic, kemudian Indonesia menggugat lewat WTO dan menang. Namun Amerika tidak mematuhi dengan dalih melindungi industri. Terapkan saja hal serupa. Jangan dibuat mengambang kalau memang pemerintah memandang kontribusi tembakau memberi pemasukan besar ke negara," tandas Agus.
Ketua Umum Perkumpulan Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI), Ismanu Soemiran berpendapat, besaran cukai itu dasar ketetapannya dari APBN. Idealnya, harga rokok naik linier dengan inflasi, pertumbuhan dan faktor lain. Menurut Ismanu, setiap kenaikan di luar pertimbangan tersebut membuat beban industri nasional hasil tembakau (IHT) menjadi naik, hal ini berdampak kontra produksi.
"Faktor lain itu yang sulit diprediksikan. Sebab, ini bersifat kebijakan atas dasar kebutuhan keuangan Negara," kata Ismanu.
Mengenai penurunan penerimaan cukai di kuartal I, dikatakan Ismanu, lebih diakibatkan oleh kondisi perlambatan secara umum di hampir semua sektor usaha. Faktor lain, disebabkan oleh masih berlakunya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 20/PMK.04/2015 tentang Penundaan Pembayaran Cukai untuk Pengusaha Pabrik atau Importir Barang Kena Cukai yang Melaksanakan Pelunasan Dengan Cara Pelekatan Pita Cukai.
Ditegaskan Ismanu, pengertian adil itu bila pemerintah tidak mengorbankan pabrik lokal. Sebagaimana di Amerika, pemerintahannya jelas-jelas berpihak kepada industri lokalnya, yaitu ketika kretek sejak tahun 2010 dilarang masuk ke Amerika.
"Mudah-mudahan pemerintah Indonesia berani meniru sikap tegas Amerika yang melindungi industri lokalnya. Kalau berani itu pemerintah benar-benar menunjukkan Indonesia yang berdikari," pungkas Ismanu.
-
Bagaimana dampak cukai rokok terhadap industri hasil tembakau? "Kita dibatasi produksinya, tapi di lain pihak rokok ilegalnya meningkat. Kalau rokok ilegal menurut informasi dari kawan-kawan Kementerian Keuangan, itu hampir 7 persen. Kalau itu ditambahkan kepada produksi yang ada, pasti akan tidak turun," tuturnya.
-
Bagaimana Mendag memastikan pasokan tembakau dan cengkih untuk industri rokok? Mendag menambahkan, Kemendag akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar pasokan tembakau dan cengkih dapat memenuhi kebutuhan industri rokok dengan mengutamakan hasil petani dalam negeri.
-
Bagaimana Tari Kretek Kudus menggambarkan proses pembuatan rokok? Dalam tarian ini, para penari perempuan menari layaknya proses pembuatan rokok kretek mulai dari memilih tembakau, merapikan batang rokok dengan memotong bagian ujungnya, hingga mengantarkannya ke seorang mandor laki-laki untuk diperiksa.
-
Apa yang ditemukan di pabrik cokelat kuno itu? Di dalam bangunan tersebut, arkeolog menemukan beberapa pelat timah berukir. Pelat ini digunakan untuk membuat label pada cokelat, menyebutkan coklat tersebut berasal dari pabrik Clemente Guardia. Arkeolog juga menemukan tujuh bejana keramik besar.
-
Apa itu rokok putih? Rokok putih adalah rokok buatan pabrik yang tidak mengandung campuran tambahan cengkeh atau menyan.
-
Bagaimana Djarum berhasil menjadi perusahaan raksasa di industri rokok? Tiga tahun berikutnya, Djarum berinovasi dengan meluncurkan Djarum Filter, merek rokok pertama yang diproduksi secara mekanis. Kesuksesan ini menjadi pijakan untuk diperkenalkannya Djarum Super pada tahun 1981. Saat ini, Djarum bukan hanya menjadi perusahaan raksasa, tetapi juga menjadi pilar industri rokok dengan lebih dari 75 ribu karyawan yang berdedikasi.
Baca juga:
DPR dukung pemerintah perluas objek barang kena cukai
Membongkar dampak buruk rencana penerapan cukai plastik di Indonesia
DPR sarankan DJBC perluas objek cukai ketimbang praktik ijon
Bea Cukai musnahkan sex toys hingga miras yang rugikan RI Rp 12,15 M
Pukul industri UKM, rencana cukai plastik diminta Kemenperin ditunda
Pemerintah diminta latih buruh rokok korban PHK berwirausaha
4 Tuntutan usai pemerintah buat harga rokok makin mahal tahun depan