Pemerintah diminta waspada, nilai Rupiah berpotensi Rp 15.000 samai saat krisis 1998
Ekonom Universitas Indonesia, Fithra Faisal, memperkirakan depresiasi Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) masih akan terus berlanjut. Bahkan, menurut dia, Rupiah bisa melemah hingga menyentuh Rp 15.000 per USD. Dia mengatakan depresiasi Rupiah ke Rp 14.700 tidak terlepas dari pengaruh eksternal.
Ekonom Universitas Indonesia, Fithra Faisal, memperkirakan depresiasi Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) masih akan terus berlanjut. Bahkan, menurut dia, Rupiah bisa melemah hingga menyentuh Rp 15.000 per USD.
"Mungkin saja, tetapi belum akan memicu krisis," kata dia saat dihubungi merdeka.com, Jumat (31/8).
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah mengalami penurunan signifikan? Kemudian, terjadi penurunan hingga mencapai titik terendah sekitar 11.700 IDR per 1 SGD, sebelum kembali menguat ke 11.762,02 IDR per 1 SGD pada 25 September 2024.
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Bagaimana Said Abdullah menggambarkan tren nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat? Said mencontohkan saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Pada tahun 2022 nilai tukar USD terhadap rupiah adalah Rp 14 ribu. Kemudian pada 2023 menyentuh angka Rp 15 ribu. dan semester pertama 2024 ini, dolar sudah berada di angka Rp 16.400.
-
Mengapa nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar di era Soeharto? Sebab, inflasi Indonesia yang terbilang masih cukup tinggi tidak sebanding dengan mitra dagangnya. Akhirnya nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar dan tidak ada negara yang mau bermitra dengan Indonesia.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Meskipun demikian, pemerintah harus tetap mewaspadai berlanjutnya pelemahan Rupiah. Sebab, jika benar Rupiah keok ke level Rp 15.000 per USD, maka yang paling besar terdampak adalah psikologi pasar dan masyarakat.
Sebab, pasar maupun masyarakat tentu akan membandingkan dengan depresiasi Rupiah di tahun 1998 yang juga mencapai Rp 15.000. Meski keadaan makro ekonomi saat ini amat berbeda, tapi psikologi pasar maupun masyarakat akan tetap tergoncang.
"Kita harus waspada terhadap faktor ekspektasi yang semakin liar ketika itu masuk ke level psikologis 15.000. Iya betul (seperti tahun 1998)," jelasnya.
Dia mengatakan depresiasi Rupiah ke Rp 14.700 tidak terlepas dari pengaruh eksternal, seperti faktor ekspektasi negatif terkait kondisi ekonomi Argentina dan Turki sebagai sesama negara berkembang, yang sudah mengalami krisis.
"Tekanan semakin berat karena tampaknya The Fed akan menaikkan suku bunganya juga. Namun, depresiasi Rupiah year to date masih berada di bawah 10 persen. Masih tergolong wajar meski harus waspada. Tekanan lain adalah dari current account deficit," kata dia.
Sementara Peneliti INDEF, Bhima Yudhistira pun memprediksi rupiah masih akan melemah terhadap Dolar. Depresiasi Rupiah diperkirakan ada di kisaran Rp 14.650 hingga Rp 14.730.
"Krisis mata uang di Argentina dikhawatirkan berdampak sistemik pada negara fragile five atau negara yang rentan terpapar guncangan global lainnya termasuk Indonesia. Soal krisis Argentina ini memiliki kesamaan dengan Turki," jelasnya kepada merdeka.com.
Meskipun demikian, menurut dia, kondisi makro ekonomi Indonesia masih jauh lebih sehat jika dibandingkan dengan kedua negara tersebut.
"Beberapa indikator kesehatan moneter dan fiskal Indonesia, Argentina dan Turki memiliki beberapa kesamaan meskipun kondisi Indonesia sedikit lebih baik. Misalnya soal CAD Indonesia 3 persen, smntara Turki 5,9 persen dan Argentina 4,7 persen," imbuhnya.
"Tiga negara itu sama-sama menderita defisit transaksi berjalan. Kemudian dari sisi defisit anggaran Indonesia ditargetkan 2,2 persen pada 2018 sementara Turki 2,8 persen dan Argentina 5,3 persen," tandas Bhima.
Baca juga:
BI ingatkan tak perlu khawatir Rupiah tembus 14.700 per Dolar AS
Menteri Sri Mulyani waspada nilai tukar Dolar capai Rp 14.700
Rupiah tembus Rp 14.700 per USD, ini dampak ke industri
Dolar tembus Rp 14.700, ini prediksi Bank Mandiri soal posisi Rupiah di akhir tahun
Nilai tukar Dolar tembus Rp 14.700, krisis Turki dan Argentina jadi sebab
Rupiah masih melemah di level Rp 14.658 per USD
Rupiah bergerak melemah sentuh level Rp 14.654 per USD