Pemerintah diprediksi naikkan harga BBM usai Lebaran di 2019
Bank Mandiri meramalkan tingkat inflasi Indonesia akan kembali meningkat pada 2019. Inflasi diprediksi akan berada pada angka 4,5 persen atau lebih tinggi dari periode dua tahun sebelumnya yang berada pada level 3 persen. kenaikan harga BBM terpaksa dilakukan pemerintah, sebab, harga minyak dunia akan terus naik.
Bank Mandiri meramalkan tingkat inflasi Indonesia akan kembali meningkat pada 2019. Inflasi diprediksi akan berada pada angka 4,5 persen atau lebih tinggi dari periode dua tahun sebelumnya yang berada pada level 3 persen.
Kepala Ekonom Bank Mandiri, Anton Gunawan, mengungkapkan faktor utama yang mendongkrak inflasi adalah karena adanya program penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM).
-
Kenapa harga BBM di Singapura tinggi? Penerapan tarif pajak yang lebih tinggi telah menaikkan harga minyak di negara kecil tersebut.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
-
Apa saja jenis BBM yang mengalami penurunan harga? Harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak mengalami perubahan.
-
Siapa yang mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM subsidi? Dilansir dari Antara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi.
-
Kapan subsidi BBM mulai diterapkan di Indonesia? Akan tetapi sejak tahun 1974-1975 keadaan berubah dari memperoleh LBM menjadi mengeluarkan subsidi BBM," demikian penjelasan dalam buku terbitan Biro Humas dan HLN Pertamina.
"Tahun depan diperkirakan 4,5 persen karena mau tidak mau setelah Pemilu dan Lebaran, pemerintah mau tidak mau harus adjust harga BBM, tidak semua, sebagian, tapi mau tidak mau," kata Anton dalam acara Macroeconomic Outlook di Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (30/8).
Dia mengungkapkan menaikkan harga BBM terpaksa dilakukan pemerintah tahun depan, sebab, harga minyak dunia akan terus naik. BBM sendiri merupakan salah satu komponen penyumbang inflasi dengan porsi cukup besar.
"Pada titik tertentu harus ada adjustment dan mungkin mendekati perubahan ke CPI (customer price index)," ujarnya.
Sebagai informasi, saat ini inflasi berada di level 3,18 persen. Prediksi hingga akhir 2018 inflasi akan berada di angka 3,6 persen atau sedikit lebih tinggi dari asumsi yang hanya 3,5 persen.
Tingginya inflasi tersebut juga tidak luput dari tingginya harga pangan di pasaran. "Karena ada perkiraan kenaikan harga pangan," ujarnya.
Baca juga:
Ada peluang harga BBM naik di 2019
ESDM dukung Pertamina terapkan sistem digital di SPBU agar tak ada kecurangan
Pertamina kembali evaluasi harga BBM untuk September 2018
5 Negara dengan harga BBM termurah di dunia
BPS: Inflasi Juli 0,28 persen dipicu telur, daging ayam dan harga bensin
BBM satu harga di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat
Penjelasan lengkap Menteri Jonan soal subsidi Solar Rp 2.500 per liter