Pemerintah Dituntut Beri Solusi Atasi Lonjakan Inflasi Akhir Tahun
Wakil Direktur INDEF, Eko Listiyanto, mengatakan penyebab utama inflasi pangan di akhir tahun umumnya terjadi pada momentum Natal dan Tahun Baru. pemerintah maupun para pengambil kebijakan tidak dapat terus berlindung dengan alasan kedua momen tersebut.
Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) meminta pemerintah untuk mewaspadai harga bahan pangan menjelang akhir tahun. Sebab, inflasi Desember biasanya kerap terkerek seiring dengan kenaikan harga dari beberapa komoditas pangan.
Wakil Direktur INDEF, Eko Listiyanto, mengatakan penyebab utama inflasi pangan di akhir tahun umumnya terjadi pada momentum Natal dan Tahun Baru. Sedangkan, yang diperlukan masyarakat adalah kepastian akan stabilnya harga-harga komoditas.
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi nilai investasi? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
-
Mengapa harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah.
"Setiap menjelang akhir tahun sering kali harga pangan mengalami lonjakan. Oleh karena itu, harus ada keseriusan dari pemerintah untuk memutus siklus dan mencari solusi agar harga pangan di akhir tahun terkendali," kata Eko dalam sebuah diskusi yang digelar di Jakarta, Kamis (15/11).
Eko menegaskan pemerintah maupun para pengambil kebijakan tidak dapat terus berlindung dengan alasan kedua momen tersebut. Pemerintah, kata dia, harus menekan serta menstabilisasikan harga pangan guna menjaga inflasi agar tetap kendali.
Di sisi lain, capaian inflasi volatile food (barang bergejolak) di Oktober 2018 yang tercat sebesar 0,17 persen secara month to month tidak cukup menjadi indikasi stabilnya harga pangan hingga prnghujung tahun. Justru, biasanya volatile food di bulan Oktober cenderung deflasi.
Sementara, apabila dilihat dari perbandingan inflasi bulanan yang terjadi pada Desember selalu mengalami peningkatan secara month to month. Misalnya saja pada 2017 lalu terjadi inflasi sebesar 2,46 persen.
"Memasuki November, inflasi barang bergejolak akan meningkat dan kembali menurun di Januari. Hal ini berpotensi besar terulang kembali di akhit tahun 2018 sehingga perlu dilakukan antisipasi agar lonjakannya tidak terlalu tinggi," pungkasnya.
Baca juga:
Bank Indonesia catat inflasi minggu pertama November 0,16 persen
Tekan inflasi, pemerintah gelar rapat stabilisasi harga pangan
Bos BI: Inflasi Oktober 0,28 persen karena kenaikan Pertamax Cs
Sewa rumah dan bahan bakar jadi penyumbang besar bagi inflasi Oktober 2018
Inflasi pedesaan capai 0,35 persen, ini penyebabnya
Pasca diterjang tsunami dan gempa, inflasi Palu melambung di Oktober 2018
BPS: Inflasi Oktober 2018 sebesar 0,28 persen