Pemerintah Fokus Jaga Konsumsi Domestik Hadapi Gejolak Ekonomi Global
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah akan fokus menjaga konsumsi domestik dalam menghadapi perlambatan ekonomi global. Menurutnya, sektor ini mampu menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara lain.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah akan fokus menjaga konsumsi domestik dalam menghadapi perlambatan ekonomi global. Menurutnya, sektor ini mampu menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara lain.
"Selama domestik demand masih cukup kuat, mungkin kita bisa menetralisir," kata Sri Mulyani usai menghadiri pelantikan anggota BPK RI di Gedung Mahkamah Agung di Jakarta, dikutip Antara, Kamis (17/10).
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
Untuk itu, pemerintah akan menjaga agar permintaan dari dalam negeri tidak tertekan mencermati situasi ekonomi global. Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat konsumsi rumah tangga berkontribusi besar bagi produk domestik bruto (PDB) sebesar 56 persen.
Menanggapi penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia oleh Lembaga Dana Moneter Internasional (IMF), Sri Mulyani menilai bahwa IMF sudah melihat risiko yang sudah terjadi dan menimpa negara berkembang dan negara maju.
"Jadi kita harus waspada dari sisi kondisi eksternal kita, ekspor kita masih hadapi tekanan, dan itu juga pasti akan mempengaruhi pertumbuhan," imbuhnya.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi tetap berada pada kisaran 5 persen. Angka ini masih stabil dan tidak mengalami penurunan signifikan seperti negara lainnya yang mengalami penurunan ekonomi yang cukup tajam.
Baca juga:
Ekonomi Indonesia Tetap Stabil di Tengah Gejolak Ekonomi Global
Menko Darmin Optimis Pertumbuhan Ekonomi RI Tumbuh 5 Persen Tahun Ini
IMF Pangkas Ekonomi Dunia, Pengusaha Tak akan Ekspansi Besar-besaran
IMF Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Turun ke 5 Persen, Ini Respons Pemerintah
IMF Kembali Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia 2019 Menjadi 3 Persen
Keberhasilan dan Kegagalan Pemerintah Jokowi Periode I di Mata Pengusaha