Pemerintah impor daging beku, BPS nilai masyarakat suka yang segar
"Kalau daging beku itu sebagai alternatif."
Importasi diyakini tak menurunkan harga daging sapi di Tanah Air. Sebab, masyarakat dinilai lebih menyukai daging sapi segar ketimbang beku berasal dari luar negeri.
"Masyarakat memang kan senangnya daging segar, meskipun lebih mahal. Kalau daging beku itu sebagai alternatif," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo, di Jakarta, Rabu (15/6).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Siapa Danil Sapt? Nama Danil Sapt mungkin sudah tak asing bagi para pengguna TikTok. Pria yang identik dengan rambut keriting ini dikenal piawai dalam merangkai kata-kata motivasi yang diunggah di akun pribadinya.
-
Apa saja bagian babat sapi? Setelah lapisan dalamnya dibuang, babat sapi yang berasal dari dinding otot perut sapi diolah. Lapisan ini mencakup rumen (babat handuk), retikulum (babat tawon/sarang lebah), omasum (babat jarit/buku), dan abomasum (babat buluh).
-
Babat itu bagian mana di sapi? Salah satu gank jeroan adalah babat. Bagian dalam perut sapi atau kambing yang berbentuk seperti handuk ini bisa diolah jadi makanan yang lezat.
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
Di sisi lain, bobot pengaruh harga daging sapi terhadap inflasi tak seberapa dibandingkan beras. Atas dasar itu, sebenarnya, penurunan harga daging sapi dinilai sedikit memberikan tekanan pada inflasi,
Begitupun sebaliknya. lonjakan harga daging sapi tak terlalu mengerek naik inflasi.
Maka itu, menurut Sasmito, pemerintah sebaiknya mewaspai fluktuasi harga daging ayam ras, telor ayam ras, dan gula.
"Saya kira Ramadan tidak terlalu besarlah inflasi. Kami harapkan asal di bawah 0,5 persen itu sudah bagus sekali."