Pemerintah Incar Emak-emak Genjot Jumlah Investor Dalam Negeri
Pemerintah menyadari kaum milenial dan ibu rumah tangga menjadi investor potensial. Hal ini dilakukan dalam upaya pendalaman pasar keuangan.
Pemerintah menyadari kaum milenial dan ibu rumah tangga menjadi investor potensial. Hal ini dilakukan dalam upaya pendalaman pasar keuangan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, berdasarkan data otoritas jasa keuangan, investor lokal saat ini baru mencapai 1,5 juta orang. "Itu kecil banget," ujarnya di Bali, Jumat (7/12) kemarin.
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi nilai investasi? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
-
Kapan inflasi penting untuk investor? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
Menurutnya, kaum milenial dan ibu rumah tangga laik menjadi fokus untuk diberdayakan dalam meningkatkan kepemilikan investor lokal. "Kita coba dengan BI, OJK. Kita makin meningkatkan porsi pembiayaan dari dalam negeri dan ritel," tuturnya.
Selain itu, pemerintah juga terus menggenjot jumlah kelas menengah di Tanah Air. Harapannya, dengan kesejahteraan yang meningkat, maka mereka dapat berinvestasi.
"Untuk menciptakan investor base, kelas menengah di pertebal. Maka perlu peningkatan kesejahteraan."
Sebelumnya, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah Single Investor Identification (SID) per Oktober 2018 mencapai 1,54 juta orang. Jumlah tersebut meningkat 37 persen dibanding tahun lalu yang sebanyak 1,12 juta investor.
Direktur KSEI, Syarifuddin menyebutkan jumlah investor tersebut terdiri dari investor saham, surat utang (obligasi), reksadana, Surat Berharga Negara (SBSN) dan efek lainnya yang tercatat di KSEI. Selama periode Januari-Oktober 2018, jumlah investor saham di Pasar Modal mencapai 813.969.
Sementara investor reksadana dan SBN masing-masing sebesar 933.094 dan 185.252. "Sisanya sebesar 1.638 adalah investor saham scrip," kata Syarifuddin.
Jika mengacu pada sebaran investor secara demografi, 73,78 persen investor berada di Jawa, Sumatera 14,35 persen, Kalimantan 4,44 persen, Sulawesi 3,44 persen, Bali, NTT dan NTB 2,84 persen dan Maluku serta Papua 1,14 persen.
"Dari jenis kelamin sebesar 59,4 persen adalah investor pria dan 40,6 persen wanita," ujarnya.
Baca juga:
KEK Bintan Diyakini Mampu Serap Investasi Rp 36,25 T dan Pekerja 23.200 orang
Perusaan Perakit Komponen iPhone Bakal Tanamkan Modal di Indonesia
Jokowi Minta Yamaha Tingkatkan Ekspor dan Investasi di Indonesia
Investor Lokal Tertarik Bangun Museum Alquran di Malang
Sekjen Kemendag Ajak Mahasiswa Manado Perkuat Investasi dan Perdagangan Melalui KEK
Ini Alasan Investor Lebih Tertarik Tanam Modal di Vietnam Dibanding Indonesia
Dampak Paket Kebijakan Ekonomi XVI Tak Bisa Langsung Dirasa