Pemerintah Inggris Siapkan Rp3,7 Miliar Dukung Wirausaha Digital di Indonesia
Proyek ini secara khusus menargetkan perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas dengan berbagai jenis, termasuk disabilitas sensorik, fisik, intelektual.
Program ini telah melatih 792 peserta dan 23 fasilitator lokal, yang semuanya memiliki latar belakang pendidikan dan keahlian yang beragam.
Pemerintah Inggris Siapkan Rp3,7 Miliar Dukung Wirausaha Digital di Indonesia
Pemerintah Inggris Siapkan Rp3,7 Miliar Dukung Wirausaha Digital di Indonesia
Kedutaan Besar Inggris Jakarta dan organisasi mitra menggelar seri kedua pelatihan literasi digital dan keuangan pada tanggal 4-15 September, yang mencakup tujuh kota di Indonesia Timur. Kota tersebut yaitu Makassar, Gowa, Maros, Kendari, Manado, Samarinda, dan Balikpapan.
Pemerintah Inggris menyediakan dana sebesar Rp3,7 miliar untuk mendukung proyek Kewirausahaan Digital dan Kreatif untuk Masyarakat Terpinggirkan ini melalui Program Akses Digital (DAP), yang mempromosikan akses digital yang berkelanjutan, aman, dan inklusif bagi masyarakat terpinggirkan di Indonesia.
- Ternyata, Indonesia Peringkat Ketiga Negara Paling Banyak Terkena Serangan Siber
- Mensos Risma Ingin Penyandang Disabilitas Keluar dari Daftar Penerima Bansos
- Wujudkan Pemilu Damai, Kemenkominfo Ingatkan ASN Jaga Netralitas di Ruang Digital
- Ganjar: Pemprov Jateng Cegah Kebocoran Rp1,2 Triliun Berkat Digitalisasi Keuangan
Kedutaan Besar Inggris melalui Program Akses Digital (DAP) bekerja sama dengan BerdayaBareng untuk menyelenggarakan serangkaian pelatihan yang bertujuan untuk menjawab tuntutan akan peningkatan literasi digital dan keuangan.
"Ini adalah tahun kedua kemitraan kami dengan Program Akses Digital Inggris, bekerja sama dengan Kedutaan Besar Inggris Jakarta. Tahun ini, kami akan meningkatkan dampak pekerjaan kami dengan menjangkau lebih banyak penerima manfaat di kota-kota di seluruh Indonesia Timur," kata Cofounder BerdayaBareng, Nicky Clara di Jakarta, Selasa (19/8).
Program ini telah melatih 792 peserta dan 23 fasilitator lokal, yang semuanya memiliki latar belakang pendidikan dan keahlian yang beragam. Proyek ini secara khusus menargetkan perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas dengan berbagai jenis, termasuk disabilitas sensorik, fisik, intelektual, dan mental.
Tahap kedua pelatihan luring (offline) telah berlangsung dari tanggal 4-15 September 2023, mencakup pelatihan literasi digital, keterampilan digital, dan literasi keuangan.
Tahap terakhir akan menjadi bootcamp daring (online) yang dimulai pada bulan Oktober 2023, mencakup pelatihan keterampilan digital untuk pembuatan konten, pemasaran digital, dan pengembangan web.
“Setelah seluruh pelatihan selesai, peserta akan diperlengkapi dengan teori dan praktik keterampilan digital terkini, termasuk branding, konten, dan desain, serta pemahaman yang lebih baik tentang budaya digital dan pentingnya keamanan siber yang baik. Peserta juga akan meningkatkan literasi keuangannya, memungkinkan mereka untuk lebih baik dalam mengelola keuangan pribadi dan bisnis mereka,” ucap Nicky Clara.
Namun, peningkatan penggunaan solusi berbasis digital untuk mendukung kehidupan sehari-hari menyebabkan peningkatan kejahatan online, termasuk penipuan dan kekerasan berbasis gender.
Keterampilan literasi digital dan kebersihan siber sangat penting bagi mereka yang ingin menggunakan teknologi digital dengan aman dan produktif.
Orang yang memiliki keterampilan digital dianggap lebih inovatif dan kreatif, sehingga meningkatkan peluang mereka dalampersaingan di pasar kerja dan bisnis.
Pengetahuan tentang pengelolaan keuangan, biasanya disebut sebagai literasi keuangan, membantu individu merencanakan dan mengelola keuangan mereka, memungkinkan mereka untuk memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh teknologi digital, seperti aplikasi perbankan dan platform investasi.